Page 41 - Panduan Pembelajaran dan Asesmen Kurmer 2024_Neat
P. 41
Perencanaan Pembelajaran dan Asesmen
61 - 80 Karena kriterianya ada 4 dan skalanya ada 5,
sudah mencapai tujuan pembelajaran, dan maka jumlah pembagi adalah 20. Sehingga
14:20 x100 = 70. Maka Peserta Didik mendapat
81 - 100 nilai 70. Dengan menggunakan interval nilai
sudah mencapai tujuan pembelajaran, perlu di atas, Didi berada pada interval 61-80 Dari
tantangan lebih (pengayaan). hasil konversi nilai dan kriteria interval yang
digunakan maka dapat diambil kesimpulan
Pendekatan dengan interval nilai, jika diperlukan
bahwa peserta didik tersebut sudah mencapai
dapat dikonversi dalam angka untuk pengolahan
tujuan pembelajaran. Dengan demikian Didi
nilai sumatif. Sebagai contoh: Didi memperoleh
dapat melanjutkan pada tujuan pembelajaran
3 kriteria pada bobot 4, dan satu kriteria berada
selanjutnya, namun tidak perlu memberikan
pada bobot 2. Maka pendidik dapat menghitung
pengayaan atau tantangan lebih.
3x4 = 12, ditambah 2x1 = 2. Jadi 12+2 = 14.
Pendekatan 4. Menggunakan pendekatan persentase
Sebagai contoh pendidik mengajar bahasa Indonesia pada fase C. Misalnya pada fase C
terdapat 4 tujuan pembelajaran. Pada masing-masing tujuan pembelajaran terdapat 5 kriteria/
indikator pembelajaran. Sehingga dalam satu fase peserta didik mempunyai 20 indikator/kriteria
pembelajaran.
Jika peserta didik A telah mencapai 15 kriteria/indikator pembelajaran, maka ia telah menguasai
75%. Peserta Didik B dinyatakan telah mencapai 18 kriteria pembelajaran, dengan demikian peserta
didik B telah menguasai 90% dari kriteria pembelajaran yang terdapat pada tujuan pembelajaran.
Pendidik adalah sosok yang paling memahami kemajuan belajar peserta didik sehingga pendidik
perlu memiliki kompetensi dan keleluasaan untuk melakukan asesmen agar sesuai dengan
kebutuhan peserta didik masing- masing. Keleluasaan tersebut mencakup perancangan asesmen,
waktu pelaksanaan, penggunaan teknik dan instrumen asesmen, penentuan kriteria ketercapaian
tujuan pembelajaran, dan pengolahan hasil asesmen. Satuan Pendidikan berdasarkan kesepakatan
pendidik berwenang untuk memutuskan perlu atau tidaknya melakukan penilaian tersebut.
Pendidik perlu memahami prinsip-prinsip asesmen yang disampaikan dalam Bab II, di mana
salah satu prinsipnya adalah bahwa Penilaian dilakukan secara objektif. Pendidik diharapkan
menggunakan berbagai teknik asesmen, bukan hanya tes tertulis/lisan, namun bisa menggunakan
teknik asesmen observasi (peserta didik diamati secara berkala dalam kurun waktu tertentu) dan
teknik asesmen performa (praktik, produk, projek, dan portofolio). Hal ini perlu dilakukan agar
pembelajaran bisa lebih terfokus pada proses kegiatan pembelajaran yang bermakna, sehingga
informasi serta umpan balik mengenai kemampuan peserta didik juga menjadi lebih kaya dan
bermanfaat dalam proses perancangan pembelajaran berikutnya.
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah 33