Page 15 - Modul Digital Fisika Pemanasan Global
P. 15
Fenomena toples yang dipanaskan oleh sinar matahari dapat menggambarkan
efek rumah kaca. Toples yang tertutup rapat menahan panas di dalamnya,
sementara toples terbuka memungkinkan panas keluar. Konsep yang sama
terjadi di atmosfer bumi, di mana gas-gas rumah kaca seperti karbon dioksida
(CO₂) dan metana (CH₄) menahan panas dan mencegahnya keluar. Hal ini
menyebabkan suhu bumi meningkat, mencerminkan pemanasan global akibat
peningkatan konsentrasi gas rumah kaca.
A. EFEK RUMAH KACA
Apakah kalian pernah mendengar istilah
rumah kaca? Jika mencarinya secara daring,
kalian mungkin akan menemukan gambar
bangunan bening dari kaca yang berfungsi
menjaga suhu tetap hangat agar tanaman
bisa tumbuh dengan baik. Rumah kaca
tetap hangat meskipun cuaca di luar dingin.
Saat siang, sinar matahari masuk dan
menghangatkan udara serta tanaman di
dalamnya. Ketika malam tiba dan suhu di
luar turun, bagian dalam rumah kaca tetap
Gambar 3. Rumah Kaca
hangat karena dinding kacanya menahan
Sumber: NASA/JPL-Caltech
panas dari sinar matahari.
Menariknya, atmosfer bumi memiliki mekanisme
serupa dengan rumah kaca. Gagasan ini pertama kali
dikemukakan oleh Joseph Fourier, seorang ilmuwan
asal Prancis pada tahun 1824. Ia menyadari bahwa
meskipun energi dari Matahari mencapai permukaan
bumi, sebagian panasnya terperangkap oleh
atmosfer dan tidak langsung dipantulkan kembali ke
luar angkasa. Proses inilah yang kemudian dikenal
sebagai efek rumah kaca, dan menjadi dasar bagi
pemahaman kita tentang bagaimana suhu bumi bisa
Gambar 4. Joseph Fourier
tetap hangat.
Sumber: id.wikipedia.org, 2024
Kegiatan Pembelajaran 1 | Mengenal Pemanasan Global
6