Page 18 - Modul Digital Fisika Pemanasan Global
P. 18
Semakin luas permukaan suatu benda, semakin besar energi panas yang dapat
dilepaskan. Emisivitas menunjukkan kemampuan benda untuk memancarkan
panas, dan nilai yang lebih tinggi berarti benda tersebut lebih efisien dalam
melepaskan energi panas. Semakin tinggi suhunya, semakin besar energi
panas yang dipancarkan. Dalam konteks bumi, jika konsentrasi gas rumah kaca
di atmosfer meningkat, maka panas yang seharusnya dipancarkan ke luar
angkasa akan terperangkap kembali di permukaan bumi. Akibatnya, suhu bumi
meningkat secara signifikan.
Langkah :
Sisa energi matahari diserap oleh daratan dan lautan untuk menghangatkan
bumi.
Hal tersebut dapat dijelaskan lebih lanjut melalui Hukum Termodinamika 1,
yang menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan atau dihancurkan,
hanya dapat diubah bentuk. Secara matematis dapat dinyatakan sebagai
berikut:
Sisa energi matahari (Q) yang masuk ke sistem bumi diserap oleh daratan dan
lautan, lalu diubah menjadi panas. Panas ini digunakan untuk melakukan kerja
(W) seperti menggerakkan sirkulasi atmosfer dan oseanografi (pergerakan
udara dan air). Sisanya disimpan sebagai energi dalam (ΔU) yang menjaga
keseimbangan panas bumi.
Langkah :
Panas memancar dari bumi menuju ruang angkasa.
Panas yang dipancarkan dari bumi menuju ruang angkasa terjadi sebagai
bagian dari siklus radiasi panas. Setelah bumi menyerap energi matahari,
permukaan bumi memancarkan panas dalam bentuk sinar inframerah. Proses
ini merupakan respon terhadap penyerapan energi matahari yang sebelumnya
menghangatkan permukaan bumi.
Kegiatan Pembelajaran 1 | Mengenal Pemanasan Global
9