Page 18 - MODUL TREMODINAMIKA revisi
P. 18
proses reversibel menuju ke ketidakteraturan. Misalkan sebuah kotak berisi gas kemudian kotak
menumbuk dinding secara tidak elastis. Gerak gas dalam kotak menjadi tidak teratur, sehingga
suhu gas naik. Gas menjadi kurang teratur dan kehilangan kemampuan untuk melakukan usaha.
Hukum kedua termodinamika bisa dinyatakan sebagai berikut: “Entropi dapat diciptakan
tetapi tidak dapat dimusnahkan.” Berdasarkan postulat ini, entropi yang ada pada sebuah proses
bisa tetap tidak berubah dan bisa pula naik, namun tidak mungkin berkurang. Entropi hanya bisa
tetap tidak berubah pada sebuah proses reversible. Proses reversible adalah suatu keadaan dimana
kedua sistem dan lingkungannya dapat kembali ke keadaan semula, sama persis seperti sebelum
terjadinya proses. Contoh sebuah proses reversible adalah ayunan bandul teoritis, dimana sama sekali
tidak ada friksi yang menghambat ayunan. Dengan demikian, jika bandul diayunkan ke arah kanan
sejauh x maka bandul akan kembali ke sebelah kiri sejauh x pula. Namun dalam kenyataannya,
proses semacam ini sangat sulit ditemui karena friksi meski hanya sedikit pasti akan ada. Dalam
kenyataannya, hampir semua proses yang terjadi di alam adalah irreversible. Dalam sebuah proses
irreversible, pasti akan terjadi kenaikan entropi.
Technology
AC mengubah energi listrik menjadi energi
kinetik pada kondensor (berfungsi untuk
membuang panas refrigerant ke lingkungan).
Kemudian mengubahnya menjadi energi kinetik
pada evaporator (berfungsi memberikan udara
dingin pada ruangan dengan cara perpindahan
panas ke ruangan).
Dan kemudian mengubah energi kinetik pada
Sumber : https://bit.ly/3Ot84Yg kompresor (berfungsi memberikan tekanan pada
Gambar 11. AC/Air Conditioner refrigerant).
Sedangkan penerapan hukum termodinamika
AC merupakan suatu elektronik yang kedua pada AC, bahwa AC tidak dapat secara
termasuk ke dalam contoh hukum alami atau spontan mengalirkan kalor dari suhu
termodinamika 1 dan 2. rendah ke suhu tinggi, diperlukan usaha atau
kerja terlebih dahulu.
17 | T e r m o d i n a m i k a