Page 26 - E-Modul-MariBelajar
P. 26
Gambar 1. 10 Grafik Kapasitas Paru-Paru
Munawir, 2020
Unity of Sciences
Q.S. Al-An’am (6): 125
ً َ ُ َ ْ َ ْ َ ْ ُ َ َ ُ َ ْ ُ َ َ َ ْ ْ ُ َ ْ َ ْ ْ َ ُ َ ْ َ َ ُ َ ُ َ َ
ِٓ
َ ْ
َٰ
اقيض ۥ هردص لعجي ۥ هلضي نأ دري نمو ۖ م لسلْل ۥ هردص حشي ۥ هي دهي نأ للّ ٱ دري نمف
ِ
ِ
َ
َ ُ ْ ُ َ َ َ َ َ َ ْ ِٓ ُ َ ُ َ ْ َ َ َٰ َ َ ٓ َ َّ ُ َّ َّ َ َ َّ َ ً َ َ
نونمؤي ل نيذل ٱ لع سجرل ٱ للّ ٱ لعجي كلذك ۚ ءامسل ف ٱ دعصي امنأك اجرح
Artinya: “Maka siapa yang Allah kehendaki mendapat hidayah, Dia akan melapangkan
dadanya untuk menerima islam. Siapa yang Dia kehendaki menjadi sesat, Dia akan menjadikan
dadanya sempit lagi sesak seakan-akan dia sedang mendaki ke langit. Begitulah Allah
menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman” (Al-An'am (6): 125)
Ayat diatas mengungkapkan kalimat, dadanya sempit lagi sesak seakan-akan dia
sedang mendaki ke langit. Dalam ilmu kedokteran dan penerbangan angkasa, dinyatakan
bahwa semakin tinggi seseorang berada di atas permukaan bumi, maka akan terjadi perubahan
fisiologi di dalam tubuh manusia, yakni akan merasakan sesak di dada dan sulit bernapas. Hal
ini disebabkan karena semakin tinggi seseorang menuju langit, maka semakin berkurang
tekanan atmosfernya dan semakin berkurang pula kadar oksigen disana. Jika seseorang berada
pada ketinggian 10.000 kaki di atas permukaan laut, dia akan merasakan berkurangnya oksigen
14