Page 40 - E-Modul Ekosistem Kelas X Fase E SMA
P. 40
2. Daur Nitrogen
Gas nitrogen banyak terdapat di atmosfer, yaitu sekitar 80% di udara. Nitrogen bebas
dapat ditambat/difiksasi terutama oleh tumbuhan yang berbintil akar (misal tumbuhan
polong-polongan) dan beberapa jenis ganggang. Nitrogen bebas juga dapat bereaksi dengan
hidrogen atau oksigen dengan bantuan kilat/petir (Sulistyowati., dkk, 2016).
Tumbuhan memperoleh nitrogen dari dalam
tanah dalam bentuk ion nitrat. Beberapa bakteri
yang dapat menambat nitrogen terdapat pada
akar Leguminosae dan akar tumbuhan lain,
misal Marsilea crenata. Selain itu, terdapat
bakteri dalam tanah yang dapat mengikat
nitrogen secara langsung yaitu Azotobacter sp.
yang bersifat aerob dan Clostridium sp. yang
Sumber:
bersifat anaerob. Nostoc sp. dan Anabaena sp. https://www.google.com/amp/s/www.siswapedia.com/.
(ganggang biru) juga mampu menambat nitrogen
Gambar 4.2 Siklus Nitrogen
(Sulistyowati., dkk, 2016).
Nitrogen dapat diserap oleh tumbuhan dalam bentuk amonia. Penguraian nitrogen
menjadi amonia disebut amonifikasi. Amonia diperoleh dari jaringan yang telah mati dan
diuraikan oleh bakteri. Amonia ini akan dinitrifikasi oleh bakteri nitrit, yaitu Nitrosomonas
dan Nitrosococcus sehingga menghasilkan ion nitrit. Ion nitrit ini kemudian dirombak oleh
bakteri nitrat menjadi ion nitrat. Proses ini disebut nitrifikasi yang akan diserap oleh akar
tumbuhan. Selanjutnya oleh bakteri denitrifikasi, nitrat diubah menjadi amonia kembali.
Amonia kemudian diubah menjadi nitrogen yang dilepaskan ke udara. Dengan cara ini daur
nitrogen akan berulang dalam ekosistem (Sulistyowati., dkk, 2016)
3. Daur Air
Daur air berbeda dengan daur biogeokimia lain karena sebagian besar aliran air terjadi
bukan melalui proses kimia, melainkan proses fisik. Air mempertahankan bentuknya sebagai
H2O, kecuali terjadi perubahan kimia dalam proses fotosintesis. Sumber air di alam, yaitu
lautan, danau, rawa, waduk, dan sungai. Di dalam tubuh makhluk hidup, air berperan
sebagai pelarut, berfungsi mentranspor zat makanan dan zat sisa metabolisme, mengatur
tekanan osmotik sel, mengatur suhu tubuh, dan media berbagai reaksi kimia di dalam tubuh
(Irnaningtyas dan Sagita, 2021).
Saat terkena cahaya matahari, seluruh permukaan
bumi yang mengandung air akan mengalami
penguapan (evaporasi), sementara makhluk hidup
mengalami transpirasi (pengeluaran uap air melalui
stomata). Uap air akan naik ke lapisan atmosfer
membentuk awan. Awan kemudian berpindah karena
perbedaan suhu udara atau terbawa oleh angin. Saat
terpapar udara dingin, awan akan mengalami
kondensasi menjadi tetes-tetes air dan akan jatuh ke Sumber: https://waterpedia.co.id
permukaan bumi dalam bentuk hujan (presipitasi)
Gambar 4.3 Siklus Air
(Irnaningtyas dan Sagita, 2021)
31