Page 48 - EMODUL SISTEM PERNAPASAN
P. 48
c. Emfisema adalah kerusakan pada kantong udara (alveolus) secara bertahap,
berupa lubang-lubang menganga pada dindingnya, sehingga mengurangi
luas permukaan paru- paru. Emfisema dapat disebabkan oleh kebiasaan
merokok. infeksi bakteri, dan polusi udara.
Sesak Napas (Dispnea)
Perasaan sulit bernapas ditandai dengan napas yang pendek, karena suplai oksigen ke
dalam jaringan tubuh lebih sedikit daripada yang dibutuhkan. Dispnea dapat terjadi
pada orang yang cemas (emosi tidak stabil), penderita kardiovaskular, asma, dan
penyakit paru-paru.
Apnea Tidur
Kesulitan bernapas pada saat tidur karena kegagalan pelepasan impuls saraf yang
menjalankan pernapasan. Apnea tidur dapat terjadi karena saat otot faring melemas
sewaktu tidur, otot pernapasan tidak dapat berkontraksi ketika inspirasi dan lidah
terjatuh menyumbat jalan pernapasan. Gejalanya adalah mendengkur keras, nyeri
kepala di pagi hari, kelelahan, dan mengantuk di siang hari.
Sindrom kematian bayi mendadak (SIDS, sudden infant death syndrome
Bentuk apnea tidur, ketika bayi yang tampak sehat secara tiba-tiba meninggal
(biasanya di tempat tidur). Sering terjadi pada bayi prematur dan bayi yang tidur
tertelungkup.
Influenza, Parainfluenza (sindrom batuk pilek), Flu burung, dan SARS (Severe
Acute Respiratory Syndrome).
Semuanya merupakan gangguan saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus.
Influenza disebabkan oleh virus ortomiksovirus. parainfluenza oleh parainfluenzavirus,
flu burung oleh HPAIV (Highly Pathogenic Avian Influenza Virus) strain HSNI.
2
sedangkan SARS oleh SARS coronavirus. Flu burung dan SARS dapat menyebabkan
kematian.
41