Page 39 - E:\GELOMBANG BUNYI & CAHAYA\
P. 39

Peristiwa seperti yang diperlihatkan pada gambar di atas menunjukkan

                     cahaya  yang  menyinari  permukaan  atas  dari  sebuah  film  tipis  yang
                     mempunyai  ketebalan    sebagian  direfleksikan  di  permukaan  bagian  atas.

                     Cahaya     yang     ditransmisikan     melalui     permukaan      atas,    sebagian

                     didirefleksikan  di  pemukaan  bagian  bawah.  Kedua  gelombang  yang
                     direfleksikan itu nantinya akan berkumpul di titik P yang berada di retina

                     mata.  Kedua  gelombang  tersebut  kemudian  dapat  berinterferensi  secara

                     konstruktif  maupun  destruktif  (tergantung  dari  fasa  yang  dimiliki  kedua
                     gelombang  tersebut).  Warna-warna  yang  berbeda  pada  pita  warna

                     menunjukkan  panjang  gelombang  yang  berbeda-beda,  sehingga  untuk
                     beberapa warna dapat mengalami interferensi konstruktif dan sebagian lagi

                     mengalami interferensi destruktif.

                         Selisih lintasan yang ditempuh oleh sinar datang hhingga menjadi sinar

                     pantul ke -1 dan sinar pantul ke -2 adalah

                                   ∆   =    −    =    (     +     ) −      =    (2    ) −     
                                          2
                                                1
                         Dengan n adalah indeks bias lapisan tipis.


                         Jika tebal lapisan adalah d, diperoleh d=AB cos r sehingga AB= d/cos r
                     dan AD=AC sin i, dengan AC=2d tan r. Dengan demikian, persamaan diatas

                     menjadi,

                                                                       2      2   sin    sin   
                                 ∆   = 2   [    ] − (2   tan   ) sin    =   −
                                           cos                        cos         cos   
                         Sesuai dengan hukum Snellius, n sin r = sin I, selisih jarak tempuh kedua

                     sinar menjadi:

                                                      ∆   = 2     cos   

                         Supaya  terjadi  interferensi  maksimum,  ∆    harus  merupakan  kelipatan

                     dari  Panjang  gelombang  (  ),  teatapi  karena  sinar  pantul  di  B  mengalami

                                       1
                     perubahan fase  , ∆   menjadi
                                       2
                                                          1                1
                                              ∆   = (   + )    = (2   + 1)   
                                                          2                2

                         Jadi,  interferensi  maksimum  sinar  pantul  pada  lapisan  tipis  akan
                     memenuhi persamaan berikut.
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44