Page 26 - Modul Digital Pendidikan_Rekreasi
P. 26
22
Konsep Inti
1) Kepemimpinan pendidikan rekreasi adalah suatu proses kerja secara efektif bersama-sama
dengan peserta didik untuk mencapai tujuan bersama.
2) Peranan pemimpin pendidikan rekreasi adalah bertanggung jawab menjalankan kegiatan rekreasi
di lingkungan sekolah dan di luar sekolah.
3) Fungsi pemimpin pendidikan rekreasi adalah sebagai perencana, pengarah, mengorganisasi, dan
mengontrol agar terselenggaranya kegiatan rekreasi di sekolah.
4) Perilaku pemimpin dalam pendidikan rekreasi adalah melakukan interaksi, membimbing, dan
memotivasi peserta didik.
5) Kualitas pemimpin pendidikan rekreasi adalah berwawasan luas, berkepribadin, aktif dan kreatif,
inovatif, inspiratif serta tidak mudah putus asa.
C. Metode Kepemimpinan Pendidikan Rekreasi
Kunci keberhasilan setiap pemimpin rekreasi adalah kemampuan untuk membawa kelompok
secara produktif dalam berbagai bentuk aktivitas bermain. Peranan pemimpin mencakup beberapa
tugas dan tanggung jawab. Namun kepedulian yang mendasar adalah memilih aktivitas yang sesuai
dan menyajikan kepada kelompok peserta didik secara efektif. Para peserta didik akan menjadi sangat
puas apabila seorang pemimpin dapat:
1. Memilih Aktivitas yang Cocok.
Tiga faktor utama yang harus dipertimbangkan dalam memilih aktivitas rekreasi.
a. Apakah aktivitas itu memiliki daya tarik. Apakah orang ingin untuk ambil bagian dalam
aktivitas tersebut dan menikmatinya.
b. Apakah aktivitas rekreasi dapat diterima secara umum dan memberikan nilai nilai positif dan
konstruktif.
c. Apakah aktivitas itu secara adminstratif, perihal kepemimpinan, materi, alat atau fasilitas yang
diperlukan oleh peserta didik dapat terpenuhi.
Di luar faktor- faktor umum tersebut, pilihan aktivitas rekreasi yang cocok untuk beberapa kelompok
akan bergantung pada unsur-unsur berikut:
1) Umur kelompok, keterkaitan dengan aktivitas waktu luang dipengaruhi oleh kronologis umur.
2) Tingkat kebugaran jasmani dan kesehatan fisik peserta didik, yang mempengaruhi pilihan
aktivitas.
3) Status mental dan psikis peserta didik. Apabila secara emosi dan mental terganggu, maka hal
ini akan mempengaruhi kemampuannya untuk berpartisipasi dalam aktivitas yang
memuaskan.
4) Ukuran kelompok. Kelompok berukuran besar tidak dapat menerima atensi dan instruksi pada
tingkat yang sama untuk setiap anggota dibandingkan dengan kelompok yang lebih kecil.
5) Waktu yang disediakan untuk aktivitas itu. Untuk menjalankan aktivitas diperlukan waktu 2
atau 3 jam bahkan bisa lebih. Sementara aktivitas lainnya dapat dinikmati dalam tempo
singkat.
6) Fasilitas yang disediakan untuk kelompok, dan potensinya untuk tipe-tipe aktivitas program
yang berbeda.
7) Pengalaman rekreasi sebelumnya dari kelompok itu, yang mendasari pelajaran baru dan sikap
kelompok terhadap bentuk-bentuk aktivitas rekreasi.