Page 12 - E-Modul Urban Heritage Versi 2
P. 12
Indonesia berupa prasasti. Historiografi Indonesia dalam bentuk tulisan dimulai oleh Mpu
Prapanca yang menulis kitab Negarakertagama.
Historiografi tradisonal dianggap berakhir dengan hadirnya buku yang berjudul Cristische
Beschouwing Van Sadjarah Van Banten (Sejarah Banten) yang disusun tahun 1662-1663
dalam bentuk tembang macapat, kemudian menjadi obyek penelitian Hoesein Djajadiningrat
dan disusun sebagai disertasi doktor dalam bidang Bahasa dan Sastra Nusantara pada
Universitas Leiden tahun 1913. Buku ini dianggap telah mulai kritis dan didasari fakta yang
ada. Meski ada juga yang menganggap buku tersebut lebih condong untuk kepentingan
penjajah Belanda.
Historiografi kolonial berakhir setelah Indonesia merdeka. Waktu yang dianggap sebagai titik
tolak historiografi modern Indonesia adalah dimulai sekitar tahun 1957, setelah
diselenggarakannya Seminar Sejarah Nasional Indonesia Pertama di Yogyakarta.
1.3 JENIS-JENIS HISTORIOGRAFI
1. Historiografi Tradisional
Sugeng Priyadi dalam Historiografi Indonesia (2015:17), menjelaskan bahwa historiografi
tradisional adalah karya bersama masyarakat terhadap eksistensinya sebagai identitas dan
sekaligus solidaritas. Sementara Agus Mulyana dan Darmiasti dalam Historiografi di
Indonesia (2009: 34-38), menyebutkan bahwa ciri-ciri historiografi tradisional yaitu region–
sentries atau kedaerahan, cenderung mengabaikan unsur fakta, adanya kepercayaan tentang
kekuatan sakti, percaya sihir yang dilakukan tokoh-tokoh tertentu, dan religio sentris atau
spiritual. Contoh dari historiografi tradisional dapat dilihat dari babad dan hikayat. Dikutip
dari Ensiklopedia Nasional Indonesia (1989), babad merupakan nama yang digunakan di
buku cerita sejarah atau kronik dalam tradisi penulisan sejarah suku bangsa. Biasanya,
penulis babad merupakan seorang pujangga-pujangga keraton. Sedangkan hikayat merupakan
kesusastraan Melayu yang keseluruhan ceritanya didominasi oleh karya-karya yang
bernuansa Islam. Sebagian besar hikayat mengisahkan mengenai kehebatan serta
kepahlawanan tokoh-tokoh besar.
2. Historiografi Kolonial
Historiografi kolonial merupakan penulisan sejarah bangsa-bangsa asing di Indonesia.
Sugeng Priyadi menyebutkan bahwa historiografi ini sebagai salah satu warisan historiografi
Modul Pembelajaran Sejarah 6