Page 36 - E-Modul Urban Heritage Versi 2
P. 36
Pada tahun 1653-1930 Lampung merupakan penghasil lada tiga masa
kekuasaan yaitu Kesultanan Banten, VOC dan Hindia Belanda. Pada masa
kejayaan Kesultanan Banten, Lampung merupakan sumber lada yang penting
bagi ekonomi Banten. Sultan Banten menetapkan peraturan yang terkait dengan
penanaman dan tata niaga lada. Kesultanan Banten melakukan kontrol yang
ketat. Pada masa VOC, para pedagang asing lada sebagai permintaan pasar
internasional (Imaduduin, 2016: 363).
C. RANGKUMAN
Tidak sedikit peninggalan bangunan bersejarah di Kota Bandar Lampung, diantaranya yaitu
masjid Jami Al-Anwar, Vihara Thai Hin Bio, Pura Kahyangan Jagat Kerti Bhuana, Gedong
Air, Bangunan Tua di Teluk Betung, Stasiun Tanjung Karang, Jembatan Beton, Gereja
Marturia, Bunker dan Goa Jepang, Gedung Juang 45 dan Rumah Deswati.
Peninggalan-peninggalan sejarah tersebut sudah sepatutnya kita rawat dan jaga
kelestariannya, diperlukan adanya pemantauan secara berkala oleh pemerintah kota setempat
agar peninggalan sejarah tersebut dapat dipastikan keberadaannya.
Peninggalan sejarah dapat menjadi bukti kejayaan pada masa lalu, pada masa kini benda
peninggalan sejarah dapat menjadi sumber informasi bagi peneliti hingga dapat menjadi
sebuah objek pariwisata yang dapat menguntungkan suatu daerah atau negara. Disamping hal
tersebut terdapat beberapa pemicu yang menghambat pelestarian cagar budaya atau
peninggalan sejarah, seperti di beberapa daerah peninggalan sejarah tidak begitu diindahkan
eksistensinya dan justru keberadaanya menghilang seiring perjalanan waktu, dengan
demikian pemerintah dalam proses pelestarian cagar budaya memiliki peran yang sangat
penting.
Modul Pembelajaran Sejarah 30