Page 41 - E-Modul Urban Heritage Versi 2
P. 41

padmasana, pelinggih gedong, bale pelik, panglurah, bale
                                        pemiosan, wantilan, dan bale gong.



                 6                      Pura  Kahyangan Jagat  Kerti  Bhuana  ini mulai  dibangun pada
                             A
                                        tanggal 16 Juni 1973 yang diawali dengan pembelian sebidang
                                        tanah  seluas  5.000  m2  di  Kelurahan  Way  Lunik  Kecamatan

                                        Panjang.  Peletakan  batu  pertamanya  dilaksanakan  pada  hari
                                        Anggara  Umanis  wuku  Uye  tanggal  7  Mei  1974,  oleh  Bapak

                                        Drh. Tjok Gede Dalem Pudak.

                 7                      Stasiun Tanjung Karang mulai dibangun pada 1911 bersamaan
                             B
                                        dengan pelaksanaan paket pembangunan jalur kereta api di
                                        Sumatera Selatan oleh pemerintah Hindia Belanda. Kemudian

                                        Benteng PDAM atau biasa yang disebut bangunan gedung air

                                        merupakan tempat penampungan air yang dibangun pada masa
                                        Pemerintahan Kolonial Belanda pada tahun 1920. selanjutnya,

                                        Gereja Marturia dibangun pada zaman Kolonial Belanda pada
                                        tahun 1938 dan Jembatan Beton merupakan salah satu jembatan

                                        yang dibangun pada masa Pemerintahan Belanda pada tahun
                                        1942. Sementara itu, Museum Lampung dimulai tahun 1975

                                        dan peletakan batu pertama dilaksanakan tahun 1978.

                 8                      UU No. 5 tahun    1992    mengenai    benda    cagar    budaya
                                        yang berisi :

                             E          (1)  Setiap  orang  yang  memiliki  atau  menguasai  benda  cagar
                                        budaya wajib melindungi dan memeliharanya.

                                        (2)  Perlindungan  dan  pemeliharaan  benda  cagar  budaya
                                        sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib dilakukan dengan

                                        memperhatikan  nilai  sejarah  dan  keaslian  bentuk  serta
                                        pengamanannya.


                 9                      Adapun upaya menjaga dan melestarikan peninggalan sejarah
                             A
                                        baik itu berupa benda fisik maupun non fisik adalah sebagai
                                        berikut :

                                        1.     Memelihara peninggalan bersejarah sebaik-baiknya



                                                                Modul Pembelajaran Sejarah  35
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46