Page 40 - E-Modul Urban Heritage Versi 1
P. 40

E. KUNCI JAWABAN


                NO        KUNCI                                PEMBAHASAN
                        JAWABAN
                 1                      Masjid Jami Al-anwar dibangun oleh ulama pendatang yang
                             D
                                        berasal dari Pulau Sulawesi dari Suku Bugis. Semula masih
                                        dalam bentuk surau atau mushalla yang digunakan oleh para

                                        ulama tersebut untuk perkumpulan mengaji, bersama dengan

                                        ulama dan masyarakat setempat lainnya.

                 2                      Renovasi masjid dilakukan sebanyak 3 kali yaitu, renovasi
                                        pertama dilakukan lima tahun setelah Gunung Krakatau
                             D          meletus, sekitar 1888, lalu dilanjutkan renovasi kedua
                                        dilakukan pada 1972, dan terakhir pada 2015 sampai 2016.


                 3                      Vihara yang sebelumnya merupakan cettiya Kwan Im Thing

                             A          berganti nama menjadi Vihara Thay Hin Bio yang berarti vihara
                                        yang besar dan jaya setelah renovasi yang selesai pada tahun
                                        1967.


                 4                      Vihara Thay Hin Bio dulunya adalah sebuah cetiya. Sejarah
                             B
                                        panjangnya bermula ketika orang dari Tiongkok bernama Po

                                        Heng datang membawa patung Dewi Kwan Im pada tahun
                                        1850. Patung tersebut menarik perhatian masyarakat, sehingga

                                        muncul gagasan untuk membangun tempat ibadah yang dapat
                                        digunakan bersama-sama.


                 5                      erdapat tiga mandala dalam pura Kahyangan Jagat Kerti
                             C
                                        Bhuana yaitu nista mandala, madya mandala dan utama
                                        mandala. Pada bagian nista mandala (terluar) terdapat bale

                                        kulkul setinggi 7 meter. Setelah masuk lebih ke dalam, tepatnya
                                        di bagian madya mandala di sana terdapat sebuah pelinggi

                                        Dewa Ganesha sebagai Dewa Penghalang segala rintangan.
                                        Selain pelinggih Ganesha, di madya mandala juga terdapat

                                        bangunan yang menyerupai wantilan. Sedangkan di bagian
                                        utama mandala, terdapat beberapa bangunan pelinggih seperti





                                                                Modul Pembelajaran Sejarah  34
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45