Page 205 - FIKIH MA KELAS XI
P. 205

Kesadaran  melaksanakan  aturan  pembagian  harta  waris  sesuai  ketentuan  ilmu

                   faraid  juga  merupakan  bukti  ketaatan  seorang  muslim  kepada  Allah  Swt.  Karena  itu
                   dalam  bab  ini,  akan  dibahas  beberapa  hal  terkait  permasalahan  warisan,  diantaranya;

                   sebab-sebab  seseorang  mendapatkan  warisan,  penghalang  seseorang  mendapatkan
                   warisan, siapa sajakah  yang  berhak  mendapatkan warisan, berapa ukuran harta warisan

                   yang berhak didapatkan ahli waris dalam berbagai macam keadaannya, serta hal-hal lain
                   yang dirasa pelu diangkat dalam masalah warisan.


                   A. ILMU MAWARIS

                       1. Pengertian Ilmu Mawaris

                                 Dari segi bahasa, kata mawaris ( مواریث ) rupakan bentuk jamak dari kata

                          (ميراث ) yang artinya harta yang diwariskan. Adapun makna istilahnya adalah

                          ilmu tentang pembagian harta peninggalan setelah seseorang meninggal dunia.

                                 Ilmu mawaris disebut juga ilmu faraid ( علم لافرائض ) Kata faraid sendiri

                          ditinjau dari segi bahasa merupakan bentuk jamak dari kata faridah   ( فریضة )

                          yang bermakna ketentuan, bagian, atau ukuran. Ringkasnya bisa dikatakan bahwa

                          ilmu faraid adalah disiplin ilmu yang membahas tentang ketentuan-ketentuan atau
                          bagian-bagian yang telah ditentukan untuk masing-masing ahli waris.


                                 Ilmu  mawaris  akan  selalu  terkait  dengan  beberapa  unsur  yang  sering

                          diistilahkan  dengan  rukun  waris.  Dalam  berbagai  referensi  yang  membahas
                          tentang mawaris dipaparkan bahwa rukun waris ada 3 yaitu;

                                Waris ( وارث ) yaitu orang yang mendapatkan harta warisan. Seorang berhak

                                mendapatkan  warisan  karena  salah  satu  dari  tiga  sebab  yaitu;  hubungan

                                nasab  atau  hubungan  darah,  hubungan  pernikahan,  dan  hubungan  wala’
                                (memerdekakan budak).


                            b.  Muwarris (  مورث  )     yaitu orang yang telah meninggal dan mewariskan

                                harta kepada ahli warisnya. Baik meninggal secara hakiki dalam arti ia telah

                                menghembuskan nafas terakhirnya.








                      FIKIH MA PEMINATAN IPA, IPS, BAHASA & MA KEJURUAN KELAS XI                   149
   200   201   202   203   204   205   206   207   208   209   210