Page 12 - SILFI PRATIWI_1900008093_C_e-MODUL
P. 12
ameboid memiliki fungsi sebagai pengangkut makanan dan zat-zat sisa
metabolisme dari satu sel ke sel-sel yang lainnya. Sedangkan sel skleroblas
berfungsi untuk membentuk spikula. Spikula merupakan duri-duri berfungsi
sebagai penguat dinding yang lunak (Campbell, 2004).
3) Endodermis
Lapisan dalam tubuh porifera. Lapisan ini terdiri dari sel-sel leher
(koanosit) yang memiliki flagela dan berfungsi untuk mencerna
makanan (Campbell, 2004).
c. Sistem Pencernaan Porifera
Proses pencernaan pada porifera berlangsung pada bagian endodermis.
Pada bagian ini, flagel yang terdapat pada koanosit akan bergerak-gerak
sehingga menyebabkan air yang membawa oksigen dan makanan berupa
plankton akan mengalir dari ostium masuk masuk ke spongosol lalu masuk ke
oskulum. Makanan ini lalu akan dicerna di dalam vakuola makanan. Setelah
dicerna, sari-sari makanan diangkut oleh sel-sel amoebosit untuk diedarkan
keseluruh tubuh. Sedangkan sisa-sisa makanan yang sudah tak terpakai lagi
akan dikeluarkan oleh sel-sel leher (koanosit) melalui spongosol sebelum
akhirnya keluar dari tubuh melalui oskulum (Campbell, 2004).
d. Sistem Reproduksi Porifera
1) Reproduksi Secara Seksual
Reproduksi yang terjadi saat sel sperma bersatu dengan sel ovum.
Pada dasarnya, porifera bersifat hemafrodit karena ovum dan sperma
dapat dihasilkan oleh satu individu yang sama. Namun sperma tidak akan
dapat membuahi sendiri ovum yang terdapat dalam tubuhnya sendiri,
sehingga pembuahan hanya dapat terjadi antara sperma dan sel telur antar
individu yang berbeda (Campbell, 2004).
2) Reproduksi Secara Aseksual
Reproduksi yang terjadi tanpa proses pembuahan sperma pada ovum.
Reproduksi aseksual pada hewan Porifera dapat terjadi melalui dua cara,
12 | M O D U L K i n g d o m A n i m a l i a