Page 36 - E-BOOK METODE MENGHAFAL AYAT-AYAT MUTASYABIHAT
P. 36
3) Waqaf Hasan (نسح)
Hasan artinya baik. Berhenti pada kalimat yang secara lafadz dan makna masih
berkaitan dengan kalimat sebelum dan sesudahnya, tetapi dengan syarat
susunan kalimatnya telah sempurna. Didalam mushaf Al-Qur’an waqaf ini
ىل
ditandai dengan rumus ( ص). Contoh:
للَّ دم لْٱ
Dan dilanjut memulai/ ibtida’ dari:
يم لىـع لٱ بر
Bagi para qari’ jika membaca waqaf ini diperbolehkan berhenti jika terletak
diakhir ayat, akan tetapi dianjurkan untuk mengulangi dari kata sebelumnya
jika berada ditengah ayat.
4) Waqaf Qabih (حيبق)
Qabih artinya buruk. Berhenti pada kalimat yang memberikan makna tidak
baik, karena susunan kalimatnya tidak sempurna, serta masih bertalian dengan
kalimat sesudah dan sebelumnya, baik dalam lafadz maupun makna.
Tanda waqaf yang dapat dijadikan pedoman guna menunjukkan bahwa waqaf
pada tempat tersebut tergolong sebagai waqaf qabih ialah tanda ‘Adamul
Waqaf (لا). Qori’ tidak boleh berhenti dengan sengaja pada waqaf qabiih ini,
kecuali karena darurat. Seperti kehabisan nafas, bersin dan sebagainya. Begitu
pula dengan pasti tidak boleh ibtida’/ memulai pada perkataan yang sesudah
waqof qobiih tersebut. Dan paling qabiih atau pling buruk waqaf ibtida’ itu
adalah pada perkataan yang menggambarkan kelainan makna. Contoh:
يحتسي لا للَّا نا = Sesungguhnya Allah itu tidak malu
32

