Page 33 - Literasi Keuangan dalam Perspektif Islam - Kusumadyahdewi
P. 33
Literasi Keuangan dalam Perspektif Islam
di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan
kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku
terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami
hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya”.
Demikian beberapa ayat yang dapat dijadikan dasar untuk
menentukan tujuan keuangan. Pada dasarnya umat muslim tidak
diperkenankan untuk hidup bermewah-mewahan karena
memang dilarang dalam Al-Qur’an. Meskipun tidak dapat
dihindari bahwa manusia saat ini berlomba-lomba untuk
mendapatkan kemewahan. Namun ternyata adakalanya
kemewahan adalah juga ujian dari Allah SWT sehingga harus
berhati-hati untuk memanfaatkannya, seperti disebutkan dalam
surat At-Taghabun ayat 15-16 yang artinya :
ُۚ
ُ
ۡ
َ َ َۡ مُتۡع ط تۡسٱ ََام َ ََ ََ َّ للّٱ ْ َ اوُقَّ ََ تٱ ف ١٥ ََ مي ظ عَ ٌرجأ َ ُه دن ع ََّ ََ َ وَةنت فَ ۡ مُكد ل ۡ وأوَ ۡ مُكل ومأ ََ ۡ َ ٓامَّنِ إ
ُ
َ ٓۥ ََ ۡ
ُللّٱ
ٓ ُ
ۡ
ْ
ۡۗ
ْ
َ ۦ ََ
َ َمُه َ ك ئ ل ْ وأ ف َ ه سفن ََّحُش َ قوُي َنمو َ ۡ مُك سُفن لۡ َا ٗ رۡي خ َاوُق فنأو َاوُعي طأو ََ ْ َ اوُعم ۡسٱ َ و
ُ
َ َ َ ١٦ َ َ نوُح لفُملٱ
ۡ ۡ
Artinya : “Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah
cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar”. “Maka
bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan
dengarlah serta taatlah dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk
dirimu. Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya,
maka mereka itulah orang-orang yang beruntung”
22