Page 54 - Literasi Keuangan dalam Perspektif Islam - Kusumadyahdewi
P. 54
saya belum punya tabungan bu. Hehehe…”
Responden 2 : “Kalau saya tidak punya tabungan karena uang
yang dikirim orangtua selalu habis.”
Peneliti : “Kalau responden 1 bagaimana? Punya
tabungan?”
Responden 1 : “Alhamdulillah punya bu. Karena selain dari
orangtua, saya juga memberi les ke murid SD
bu. Jadi saya bisa menabung.”
Peneliti : “Tabungan itu nantinya untuk apa?”
Responden 1 : “Ya ndak tau bu. Buat jaga-jaga aja kalau ada
apa-apa.”
Berdasarkan wawancara tersebut dapat disimpulkan
bahwa mahasiswa selama ini memanfaatkan rekening di bank
sebagian besar untuk membayar UKT. Sedangkan produk jasa
lainnya belum banyak diketahui oleh mahasiswa. Selain itu,
mereka juga belum mempunyai tabungan sehingga wajar jika
tidak terlalu memahami produk perbankan. Ketika mahasiswa
diberi daftar pertanyaan tentang perbankan, rata-rata jawaban
benarnya kurang dari 60% yang menunjukkan masih sangat
rendah pengetahuan tentang perbankan (Kusumadyahdewi,
2016).
Masyarakat juga masih banyak yang enggan untuk
menyimpan uangnya di bank karena alasan tertentu. Sehingga
menyimpannya di bawah bantal, di bawah kasur, atau tempat
tersembunyi lain yang dianggap aman. Tetapi ternyata hal
43