Page 9 - MODUL KIMIA
P. 9
Gambar 1.4 Sifat materi
besi dan emas berbeda. Besi
mudah berkarat jika
dibiarkan di luar sedangkan
emas tahan
karat
Gambar 1.5 Perubahan
materi menjadi materi lain.
Kayu berubah menjadi abu
jika dibakar. Pemabakaran
kayu ini juga disertai
perubahan energi,
yakni pelepasanenergi
1.2.1 Sifat materi
Sifat materi dapat dikelompokkan berdasarkan jumlah dari materi dan perubahannya.
Berdasarkan jumlah dari materi dibedakan menjadi sifat ekstensif dan sifat intensif. Sifat ekstensif
adalah sifat yang bergantung pada jumlah materi. Contoh: massa dan volume. Sedangkan sifat
intensif adalah sifat yang tidak bergantung pada jumlah materi. Contoh: warna dan daya hantar listrik.
Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi dibedakan menjadi sifat fisik dan sifat kimia.
Sifat fisik adalah sifat yang dapat diamati tanpa harus mengubah susunan materi. Contoh sifat fisik
ekstensif: massa, volum, dan kalor. Sifat fisis intensif: warna, rasa, bau, titik didih, titik lebur, daya
hantar listrik. Sedangkan sifat kimia adalah sifat yang dapat diamati akibat perubahan suatu materi
menjadi materi lain. Sifat kimia selalu intensif. Contoh: mudah tidaknya besi berkarat, mudah tidaknya
bahan membusuk, dan mudah tidaknya terbakar.
1.2.2 Wujud Materi
Berdasarkan wujudnya maka materi dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu: padat, cair dan
gas. Kita dengan mudah menemui materi yang berwujud gas, seperti: udara, gas bumi, gas elpiji, uap
air, dan lainnya. Untuk yang berwujud cair, mudah kita temui dalam kehidupan sehari-hari kita seperti:
air, minyak goreng, alkohol, bensin, solar, larutan gula, air laut. Demikian pula materi dalam wujud
padat, terdapat dalam lingkungan sekitar kita dan yang paling sering kita jumpai seperti: baja, batu,
gelas, kaca, kayu, kapur dan sebagainya. Perbedaan dari ketiga macam wujud materi adalah
kemungkinan dimampatkan, sifat fluida, bentuk dan volumenya, disajikan dalam Gambar 6.
4