Page 6 - Modul Prak. Ferronikel
P. 6
BAB 1
PENDAHULUAN
1 . 1 S T A N D A R K O M P E T E N S I
Mahasiswa mampu dan memiliki keterampilan dalam
mengolah bijih nikel menjadi ferronikel melalui
beberapa tahapan proses antara lain, tahap
praolahan, tahap peleburan, tahap pemurnian, tahap
pencetakan dan analisis menggunakan XRF
1 . 2 D E S K R I P S I
Indonesia memiliki jumlah nikel berlimpah, terutama di daerah Sulawesi. Nikel
merupakan jenis logam yang berwarna kelabu perak dan memiliki sifat logam yang
kekuatan dan kekerasannya serta daya tahan terhadap karat dan korosi lebih dekat
dengan tembaga. Ferronikel dihasilkan dari bijih nikel laterit. Bijih nikel laterit tidak
dapat ditingkatkan kadarnya dengan cara konvensional pada umumnya karena
karakteristik mineralnya yang kompleks, sehingga dibutuhkan jumlah yang sangat
banyak dengan kadar nikel yang sangat rendah. Pada proses ekstraksi nikel terdapat
dua pilihan cara yang biasa dilakukan yaitu pirometalurgi dan hidrometalurgi.
Ferronikel dihasilkan dari ekstraksi nikel menggunakan cara pirometalurgi, yaitu
ekstraksi dengan menggunakan panas yang sangat tinggi. Pada modul ini akan
dipaparkan mengenai tahapan dalam pembuatan ferronikel. Pengolahan bijih nikel
menjadi ferronikel melalui beberapa tahapan, yaitu Tahap Praolahan (Ore Prepaation),
Tahap Peleburan (Smelting), Tahap Pemurnian (Refining) dan Tahap Pencetakan dan
Pengepakan (Casting), serta analisis menggunakan XRF.
1 . 3 W A K T U
Waktu: 3 x 170 Menit/Jam (3 sks)
1 . 4 P R A S Y A R A T
Mahasiswa semester 3 dan telah melulusi mata kuliah termodinamika metalurgi,
peralatan industry proses, kimia analisis dan pirometalurgi.