Page 11 - E-Modul Mikrobiologi Ulii.new
P. 11
Oksigen umumnya diperlukan mikroba sebagai agensia untuk mengoksidasi senyawa organik
menjadi CO2. Reaksi oksidasi dikenal sebagai “ respirasi aerob”, yang menghasilkan tenaga
untuk kehidupan jasad dan pertumbuhannya. Mikroba lain dapat memperoleh tenaga dengan jalan
memecahkan senyawa organik secara fermentasi anaerob, tanpa memerlukan oksigen. Beberapa
jenis mikroba bersifat obligat anaerob atau anaerob sempurna. Jenis lain bersifat fakultatif
anaerob, yaitu mempunyai dua mekanisme untuk mendapatkan energi. Apabila ada oksigen, energi
diperoleh secara respirasi aerob, apabila tidak ada oksigen energi diperoleh secara fermentasi
anaerob. Pasteur mendapatkan bahwa respirasi aerob adalah proses yang efisien untuk
menghasilkan energi.
Pendapat tersebut ditantang oleh Bernard (1875), bahwa khamir dapat memecahkan gula
menjadi alkohol dan CO2 karena mengandung katalisator biologis dalam selnya. Katalisator
biologis tersebut dapat diekstrak sebagai larutan yang tetap dapat menunjukkan kemampuan
fermentasi, sehingga fermentasi dapat dibuat sebagai proses yang tidak vital lagi (tanpa sel).
Tahun 1897, Buchner dapat membuktikan gagasan Bernard, yaitu pada saat mengerus sel khamir
dengan pasir dan ditambahkan sejumlah besar gula, dari campuran tersebut terlihat dibebaskan
CO2 dan sedikit alkohol. Penemuan ini membuka jalan ke perkembangan biokimia modern.
Akhirnya dapat diketahui bahwa pembentukan alkohol dari gula oleh khamir, merupakan hasil
urutan beberapa reaksi kimia, yang masing-masing dikatalisir oleh biokatalisator yang spesifik
atau yang dikenal sebagai enzim. Kata “enzim” berasal dari Yunani yang artinya”didalam sel”.
Enzim didefinisikan sebagai fermen yang bentuknya tidak tertentu dan tidak teratur, yang dapat
bekerja tanpa adanya mikroba, dan dapat bekerja di luar mikroba. Definisi tersebut diambil dari
sebuah kesimpulann eksperimen dimana bila ragi atau khamir ditambahkan atau dimasukkan ke
dalam larutan glukosa atau gula anggur, ternyata gula yang diubah menjadi alkohol dan
karbondioksida, daya kerja katalitik enzim tidak masuk ke dalam reaksi kimia dengan senyawa
yang terlibat.
6