Page 71 - MAJALAH MULIA EDISI NOVEMBER 2021
P. 71
3. Mendahulukan sedekah yang wajib
4. Tidak boleh menunda membayar sedekah (zakat) yang wajib tanpa
adanya uzur
5. Sedekah /zakat yang dikeluarkan hendaklah diberikan kepada me-
reka yang benar – benar memerlukan. Firman Allah yang artinya, “Se-
sungguhnya zakat hanya untuk orang fakir, miskin, pengurus-pengu-
rus zakat, para mualaf, hamba untuk dimerdekakan, yang berhutang,
yang berjuang dijalan Allah dan orang yang bermusafir.” (Surah
al-Tawbah 9: 60)
6. Bersedekah dengan harta yang halal – menjad sebab diterima oleh
Allah
7. Tidak mengungkit – ungkit sedekah. Sebagaimana firman Allah
yang artinya, “Wahai orang – orang yang beriman, janganlah kamu
menghilangkan pahala sedekah mu dengan menyebut-menyebutnya
dan menyakiti (perasaan si penerima)..” (Surah al-Baqarah 2: 264).
8. Wajib bagi pemberi sedekah merenung nikmat Allah ke atas diri-
nya karena Allah memberikan rezeki yang lebih
9. Jangan buruk siku – Tidak mengambil kembali sedekahnya dari-
pada orang yang menerima. Sabda Rasulullah yang artinya: “Pe-
rumpamaan orang yang bersedekah kemudian dia mengambil kembali
sedekahnya, seperti anjing yang memuntahkan sesuatu kemudian ia
menjilat muntahnya untuk memakannya kembali.” (Riwayat Muslim).
10. Mendahulukan sedekah kepada keluarga terdekat. “Sedekahlah
kepada orang miskin (mendapat satu pahala), sedangkan sedekah
kepada kaum kerabat (keluarga terdekat, red) mendapat dua pahala
iaitu pahala sedekah dan pahala silaturrahim.” (Riwayat al-Bukhari dan
Muslim)
Imam Nawawi dalam kitabnya Al-Majmu’ Syarah Al-Muhadzab, sepakat
bahwa bersedekah kepada sanak famili lebih utama dibandingkan yang
lain. Inilah indahnya berislam. Semua diatur dengan tata-cara yang elok.*
Rabi’ul Awal 1443/November 2021 | MULIA 69