Page 27 - MAJALAH MULIA EDISI OKTOBER 2021 VERSI ONLINE-dikompresi
P. 27
Didorongnya sepeda motor. sebelumnya, selepas lulus seko-
Sekitar 15 menit berlalu, ia tak lah aliyah di Pesantren Hidayatul-
dapatkan secercah tanda adanya lah Medan, ia ditugaskan di tempat
pemukiman penduduk. Yang nam- yang sama.
pak di ujung penglihatannya hanya “Bedanya dengan tantangan
kegelapan. dulu, selain sosial dan alam, juga
Tubuhnya sudah terasa begitu fasilitas. Saat itu masih perintisan.
letih. Di lemparnya pandangan ke Jadi, masih belum ada apa-apa. Se-
kanan-kiri. karang pendidikan sudah berkem-
Di tengah kegelapan itu, so- bang. Murid-murid sudah banyak,”
rot matanya menangkap bayang- paparnya.
bayang gubuk. Berjarak beberapa Afrijal mengenang ketika perta-
meter dari posisinya berdiri. Afrizal ma kali menginjakkan kaki di pesant-
pun berinisiatif untuk beristirahat di ren, mengaku begitu sulit ‘menak-
sana. lukkan’ beberapa santri. Mendengar
“Badan sudah sangat capek. Bu- informasi itu, ia yang sudah berpen-
tuh istirahat. Makanya memilih un- galaman menangani santri tahfidz
tuk singgah di gubuk tengah hutan di Darul Hijrah, Bangkalan, Madura,
itu,” tuturnya. langsung mengamati dan meme-
Meski tidak nyenyak tidur kare- takan karakter para santrinya.
na banyak nyamuk. Tapi dengan “Mereka yang dianggap berma-
berebahan sudah cukup bagi Af- salah saya dekati. Alhamdulillah,
rizal memulihkan tenaga. Berkisar mereka bisa diajak dialog, dan taat
jam 3 dini hari, ia melanjutkan men- terhadap peraturan,” terang suami
dorong sepeda. Setelah 20-menit Zakiyatun Munawaroh ini.
berselang, ia dapati satu rumah. Ayah dari Maulana H.A ini juga
Langsung saja ia gedor-gedor pin- menjelaskan, dalam melakukan
tunya. proses pembelajaran, ia lebih sering
“Alhamdulillah pemilik rumah mengajak anak-anak belajar di luar
Muslim. Beliau merasa iba dengan kelas. Lebih santai dan rileks.
saya, akhirnya diizinkan masuk. Dan Rupanya para santri pun sangat
saya pun menumpang mengisi bat- suka, yang akhirnya berbuah pada
eri HP di rumah beliau,” kisah bung- dekatnya hubungan antara guru
su tiga bersaudara ini. dan para santri.
Singkat cerita, sesampainya di
pondok, para warga sudah geger. Merintis Pesantren
Terutama sang istri yang sudah Masa mengabdi Afrizal di pulau
menanti. Nias tidak lama. Hanya enam bu-
“Para ustadz sudah berencana lan. Pada akhir Juli lalu, ia mendapat
untuk menelusuri jelan, mencari amanah baru untuk merintis cabang
saya kalau tidak kunjung pulang. Hidayatullah di Kab. Tebing Tinggi,
Alhamdulillah, sebelum para santri Sumatra Utara.
masuk sekolah, saya sudah sampai Eit, jangan dibayangkan di sana
pesantren dengan selamat,” ung- sudah ada pesantren. Afrizal men-
kapnya. jelaskan, lahan pun belum ada. Ia ha-
Itulah sekuel tantangan yang ha- rus memulai dari nol, dengan mem-
rus dihadapi Afrijal. Saat pertama perbanyak bersilaturrahim, agar di-
mendapat amanah tugas di wilayah tunjukkan jalan untuk mendapatkan
minoritas Muslim itu, pada perten- lahan.
gahan 2020 lalu. “Bismillah, karena ini amanah kita
Ia menyadari betul akan ujian jalankan dengan sebaik mungkin,”
demikian, karena beberapa tahun jelasnya.
Safar 1443/Oktober 2021 | MULIA 25