Page 35 - MAJALAH MULIA EDISI OKTOBER 2021 VERSI ONLINE-dikompresi
P. 35
nya seseorang, prihal pakaian tercermin dari aksesoris yang
favoritnya. “Hai Abu Sa’id (ju digunakan. Namun dinilai dari
lukan Imam Hasan Bashri), pa ketaatannya kepada Allah, serta
kaian apakah yang paling eng akhlak yang ditunjukkan. Ketika
kau sukai?” tanyanya. dua hal ini melekat pada diri ses
Hasan Bashri menjawab; eorang, maka ia akan disenangi
“Pakaian (yang paling saya su dan dikagumi oleh siapapun di
kai) yang paling tebal dan pal sekitarnya. Itulah hakekat dari
ing kasar, serta yang paling hina satu keindahan.
menurut manusia.” Tapi sebaliknya, bila akhlak
Si penanya heran dengan itu lucut dari kepribadian. Yang
jawaban didengarnya. Ia pun nampak adalah perangai buruk.
kembali mengorek keterangan; Suka merugikan orang lain. Lalai
”Duhai Imam, tidakkah ada ri terhadap urusan agama. Maka
wayat yang menyatakan, bah semahal apapun pakaian atau
wa Allah itu Maha Indah dan semegah apapun hiasan yang
mencintai keindahan?” digunakan untuk mempercan
Mendengar sanggahan dari tik diri, tidak akan ada gunanya.
si penanya, sang Imam pun Musnahlah pesona diri. Baik itu di
memberi penjelasan; “Wahai mata manusia, lebihlebih di sisi
Anakku, engkau telah keliru Allah.
dalam memahami dalil ini. Jika Sebuah pribahasa Arab men
yang dimaksud keindahan bagi yatakan; “Laisa al-jamaalu bi
Allah adalah pakaian, maka atswaabin tuzayiyunaa inna
orang pendosa itu lebih baik di al-jamaala jamaalu al-ilmi wa
sisiNya dari pada orangorang al-adabi (Bukanlah keindahan itu
shalih.” dengan gaun yang melekat pada
“Ketahuilah, Sesungguhnya badan. Namun keindahan itu ialah
yang dimaksud dengan keinda keindahan ilmu dan budi pekerti).
han itu adalah mendekatkan diri Lebih dari itu, bahkan Rasulul
kepada Allah dengan berbuat lah menegaskan melalui sab
taat, menjauhi maksiat, ser danya, yang artinya; “Sesung
ta mengikuti akhlak mulia dan guhnya Allah tidak melihat kepa
luhur.” da penampilanpenampilan dan
Beliau kemudian melengka harta benda kalian. Akan tetapi
pi paparannya dengan menukil (Allah) melihat pada hati dan
hadits yang diriwayatkan oleh amal kalian.” (HR. Muslim)
Imam Malik dalam kitab al-Mu- Jadi, bagi siapapun yang
watha’. menghendaki keindahan hakiki,
“Sesungguhnya aku diutus maka hiasilah diri dengan ting
untuk menyempurnakan akhlak katkanlah ketaatan kepada Allah,
yang mulia.” serta senantiasa berakhlak kari
Dari kisah di atas, jelas su mah, yang merujuk kepada al
dah bahwa hakekat keindahan Qur’an dan asSunnah. Wallahu
bagi seorang beriman, tidak ‘alamu bish-shawab.*
Shafar 1443/Oktober 2021 | MULIA 33