Page 99 - MAJALAH MULIA EDISI OKTOBER 2021 VERSI ONLINE-dikompresi
P. 99
santuy dan hanya banyak ber- Cita-cita hanya milik orang ber-
harap tanpa usaha yang maksi- iman, sedangkan angan-angan
mum serta banyak melakukan milik orang kafir
taswif (menunda). Satu perkara lagi yang
Dengan kata lain, jika ada ses- membedakan antara cita-cita
eorang memiliki target masa de- dan panjang angan-angan. Se-
pan yang tinggi, tapi hanya ber- sungguhnya, cita-cita hanyalah
santai-santai saaja, maka yang milik orang yang beriman saja.
dia kehendaki sebenarnya hanya Setinggi apapun target yang
angan-angan nya, dan bukan ci- hendak diraih oleh orang kafir,
ta-citanya. meski akhirnya mereka berha-
Andai seseorang itu memi- sil menggapainya, sebenarnya
liki cita-cita, tentu akan meng- dari sejak semula, keinginan
gunakan segala peluang dan mereka hanyalah angan-angan
potensinya untuk sesuatu yang semata.
bermanfaat demi menghantar- Karena obsesi terbesar me-
kan cita-citanya. Dan untuk tu- reka adalah dunia, puncak ilmu
juan inilah Islam menggalakkan mereka adalah dunia dan mer-
umatnya untuk bercita-cita yang eka menyangka di situlah letak
mulia. kebahagiaan dan kemuliaan.
Rasulullah membezakan ci- Padahal itu hanyalah fatamor-
ta-cita mulia orang yang cerdik gana. Maka, sebenarnya mer-
dengan kelemahan orang yang eka hanya memiliki angan-an-
hanya berangan-angan dalam gan, bukan cita-cita.
sabdanya: Ketika di akhirat nanti mer-
“Orang yang cerdas adalah eka sedar akan kekeliruannya
orang yang selalu mengoreksi dalam berangan-angan. Sedar
dirinya dan beramal untuk ke telah mengambil jalan yang
hidupan setelah matinya, se salah. Namun sayang, kesada-
dangkan orang yang lemah ada ran itu muncul saat tak ada
lah orang yang mengikuti hawa waktu lagi untuk memperbaiki
nafsunya, lalu beranganangan angan-angan kosong tersebut.
kepada Allah .” (HR: Tirmidzi). Allah berfirman dalam Surah
Orang yang lemah akan be- Al-Hijr, ayat 3:
rangan-angan, bahwa dengan “Orangorang yang kafir
bersenang-senang, mengikuti itu seringkali (nanti di akhirat)
hawa nafsu, serta tanpa kesung- menginginkan, kiranya mer
guhan amal, mereka menyang- eka dahulu (di dunia) menja
ka bahawa akan mendapatkan di orangorang muslim.” (QS:
kemuliaan disisi Allah . al-Hijr 2).*
Shafar 1443/Oktober 2021 | MULIA 97