Page 20 - (e-modul) Kesetimbangan Kimia_Neat
P. 20
E-Modul Kesetimbangan Kimia Berbasis Discovery Learning
PENGUMPULAN DATA
A. Hukum Tetapan Kesetimbangan
Pada tahun 1864, Cato Maximilian Guldberg dan Peter Waage menemukan
hubungan sederhana antara konsentrasi zat-zat pereaksi dan produk reaksi sewaktu
reaksi kimia mencapai kesetimbangan dinamis yang dikenal sebagai hukum Hukum
Kesetimbangan.
Hukum kesetimbangan menyatakan, “Jika suatu reaksi dalam keadaan setimbang,
maka nilai perbandingan hasil kali konsentrasi produk dipangkatkan koefisiennya
dengan hasil kali konsentrasi reaktan dipangkatkan koefisiennya adalah konstan”.
Nilai dari hukum kesetimbangan disebut sebagai Konstanta/tetapan
kesetimbangan. Secara umum, nilai konstanta kesetimbangan pada suatu reaksi dapat
ditentukan sebagai berikut.
aA + bB ⇌ cC + dD
, - , -
, - , -
Keterangan:
K = tetapan kesetimbangan
[A] = molaritas zat A .................... (M)
[B] = molaritas zat B .................... (M)
[C] = molaritas zat C ..................... (M)
[D] = molaritas zat D .................... (M)
1. Tetapan Kesetimbangan Konsentrasi (Kc)
Penentuan nilai tetapan kesetimbangan berdasarkan konsentrasi zat (Kc) yang
terlibat dalam reaksi dihitung berdasarkan molaritas zatnya (M). Untuk menghitung
tetapan nilai kesetimbangan tersebut, harus memperhatikan fase atau wujud zat yang
terdapat dalam reaksi yang akan ditentukan nilai Kc-nya. Hal ini dikarenakan nilai
kesetimbangan konsentrasi (Kc) hanya untuk fase gas (g) dan larutan (aq). Jika pada
reaksi terdapat fase yang lain selain kedua fase tersebut maka fase itu diabaikan.
Secara umum, untuk reaksi:
aA + bB ⇌ cC + dD
TAHUN AJARAN 2022/2023 KELAS XI SMA/MA 11