Page 11 - PENGERTIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI
P. 11
Keanekaragaman hayati di Indonesia perlu di
lestarikan sebagaimana di atur dalam UU No 23.
Tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan
hidup. Pelestarian keanekaragaman hayati di
Indonesia dilakukan dengan 2 cara, yaitu :
1. Pelestarian in situ: upaya
pelestarian langsung di alam. Metode insitu adalah bentuk
TAHUKAH KAMU?
konservasi cagar alam, yang langsung dilakukan di daerah tersebut.
Saat ini kawasan konservasi
Ada beberapa bentuk pelestarian hayati memakai metode insitu, yang ada di Indonesia
yaitu suaka marga satwa, taman nasional, cagar alam dan hutan terkelompok menjadi 180
cagar alam, 72 suaka
suaka alam.
margasatwa, 70 taman
a. Suaka marga satwa adalah upaya perlindungan pada ekosistem wisata, 13 taman buru, 17
yang dinilai memiliki keunikan. Keunikan itu juga berisi berbagai taman nasional, 3 taman
hutan raya, serta 13 taman
macam jenis flora dan fauna yang harus dilindungi.
laut.
b. Taman nasional adalah sebidang tanah yang mendapatkan
perlindungan mutlak dari pemerintah. Tanah ini berisi ekosistem-ekosistem yang
dilindungi.
c. Cagar alam adalah keadaan alam yang mempunyai sifat yang khas melalui flora dan
fauna yang ada di dalamnya. Cagar alam juga memiliki ekosistem yang harus
dilindungi.
d. Hutan suaka alam adalah hutan yang memiliki ekosistem dilindungi di dalamnya.
Hutan suaka alam juga bisa disebut hutan lindung.
Beberapa daerah konsevasi metode insitu di indonesia adalah:
a. Taman nasional ujung kulon yang melindungi badak bercula satu dan badak jawa
b. Taman nasional kerinci adalah taman nasional terbesar di indonesia dengan luas
15000 km. Taman nasional ini khusus melindungi hewan endemik Sumatra.
c. Taman nasional komodo yang melindungi hewan komodo
d. Taman nasional gunung lauser yang memiliki 1000 jenis flora dan 4000 jenis fauna.
Taman nasional ini memegang sebagai taman nasional dengan jenis flora fauna
terbanyak se-Asia Tenggara.
e. Pemerintah Indonesia menetapkan 326 kawasan cagar alam diantaranya, Cagar
Alam Kerinci Seblat dan Gunung Leuser di Sumatera, Cagar Alam Tanjung Puting
di Kalimantan, dan Cagar Alam Pulau Komodo di Nusa Tenggara Timur.
2. Pelestarian ex situ : upaya pelestarian keanekaragaman hayati yang dilakukan dengan
cara mengambil fauna dan flora dari wilayah aslinya, dengan tujuan melakukan