Page 3 - KATALOG BM 2024 acc.cdr
P. 3

Bornoe Metamorfosa
           Reinkarnasi KALBAR dalam GARIS
           Oleh MBAH DINAN


           Seni menggambar tidak bisa hanya diartikan sebagai penerapan implementasi garis,
           namun dia juga sebuah cerita yang dibahasakan dalam bentuk berbeda, mengenai
           fakta berbeda dan harus dicerna dalam dimensi pikir berbeda dari biasanya. Seni
           menggambar tidak melulu bercerita tentang bagaimana sebuah keindahan disusun
           dan dimaknai berdasarkan ego sentris seniman. Dia dilahirkan karena gejolak
           kontradiksi fakta yang biasanya bertentangan dengan norma hidup senimannya.
           Seniman tidak melulu mencontoh sebuah fakta atau kejadian, namun lebih memilih
           menampilkan dalam dimensi pikir berbeda lalu menyadurnya kedalam bingkai karya.
           Tentunya saduran kejadian sampai kepemaknaan karya akan melalui serangkaian
           proses pikir dan tafsir, yang akhirnya menjadi kebulatan konsep. Ada kompleksitas
           fakta yang kebanyakan luput dari perhatian orang. Fakta itu tidak dijabarkan dalam
           bahasa keseharian, tetapi dijabarkan dalam bahasa garis dan warna.

           Karya Seni Gambar dalam Pameran Drawing Borneo Metamorfosa adalah hasil
           kematangan konsep tentang realitas kehidupan. Apapun bentuk realitasnya, karya
           gambar tersebut lahir dari kontemplasi diskursif. Artinya dilahirkan dari
           kompleksitas tafsir kejadian dalam bahasa garis. Hanya saja mereka memandang
           dari sisi yang berbeda dan diungkap dengan cara berbeda pula. Satu hal yang
           membuat semua karya seni gambar dalam pameran Borneo Metamorfosa
           mempunyai gaya dan erotismenya sendiri, bahwa semua karya adalah reinkarnasi
           Kalbar yang lahir dari imajinasi liar seorang seniman, dengan kekayaan tafsir namun
           didasari konsep yang kuat.


           Borneo Metamorfosa adalah sebuah perubahan bentuk interaksi sosial budaya
           Kalbar dari sejarah purba sampai kejaman (yang katanya) modern. Refleksi kejadian
           dan bentuk apapun dalam setiap interaksi sosial budaya akan dipilih dan disaring
           dalam pemikiran seniman. Disamping itu, ada juga seniman yang mencoba
           melibatkan diri dalam realitas itu sendiri, walau secara nyata dia hanya dapat
           dikatakan sebagai penyaksi kejadian. Seniman akan mengungkap fakta tersebut
           dalam dimensi rasa dan rasio berbeda, lalu mengolahnya dalam imajinasi liarnya.
           Disinilah seniman itu dapat dikatakan melibatkan diri secara batiniah. Tangkapan visi
           batiniah inilah yang akan melahirkan sebuah karya seni sebagai bingkai pemaknaan
           baru dari semua fakta yang dia alami, yaitu tentang fakta Kalimantan Barat dari
           sudut pandang berbeda.


           Ada kalanya kita menyandingkan karya dengan pemikiran umum dan kenyataan
           faktual dalam kehidupan, namun pada sisi lain kita tidak dapat menjangkau
   1   2   3   4   5   6   7   8