Page 21 - Bahan Ajar IPS
P. 21

Padang,  tidak  satu  lembar  kain  pun yang berhasil   Sumatera  Barat.  Bukan  itu  saja,  beliau  juga
               menyerupai warna kain Batik Tanah Liek.          mendapatkan  berbagai  penghargaan  baik  dari
               Berkat  kegigihannya,  yang  telah  menghabiskan   pemerintah maupun swasta, seperti Upakarti Award
               modal  banyak  dengan  membeli  kain  sutra,  obat-  pada  tahun  2006  atas  jasa  melestarikan  produk
               obatan  batik  serta  peralatan  membatik,  tidak   tradisional  seni  dan  budaya  Indonesia,  serta  dari
               membuatnya  putus  asa.  Tepat  seminggu  sebelum   MARKPLUS pada tahun 2014 sebagai Marketeer of
               kontrak  pengajar  dari  Jogja  habis,  bu  Hj.  Wirda   the Year.

                                                                Sumber :
                                                                Batik Tanah Liek. 2019. Suksesnya bu Hj. Wirda Hanim saat ini diawali
                                                                          oleh sebuah cerita dalam perjalanan panjang dalam
                                                                          Sejarah   Batik    Tanah     Like.
                                                                          https://batiktanahliek.co.id/sejarah-batik-tanah-
                                                                          liek/ (Diakses 15 Okteober 2022)


                                                                https://youtu.be/8VPQYB8uJ94




               Hanim teringat pelajaran membuat warna hiasan kue
               ketika  les  membuat  kue  pengantin  dan  kue  ulang
               tahun  yang  pernah  diikutinya  di  Jakarta.  Beliau
               melakukan  uji  coba  dengan  warna  kimia  untuk
               batik.  Seperti  mencari  warna  yang  sesuai  dengan
               Batik Tanah Liek yang warnanya mirip tanah. Dari
               10 lembar kain, yang masing-masingnya berukuran
               2  meter,  hanya  2  lembar  saja  yang  menyerupai
               warna batik tanah liek. Namun begitu, bu Hj. Wirda
               Hanim  tetap  melakukan  eksperimen  dengan
               menggaji karyawan khusus batik. Sejak itu, beliau
               memproduksi  Batik  Tanah  Liek  dengan  bahan
               kimia. Sehingga pada saat itu, dinamakanlah merk
               hasil  produksinya  Batik  Tanah  Liek  “Citra
               Monalisa”. Tapi tetap saja, Batik Tanah Liek kuno
               dibandingkan dengan batik buatannya masih sangat
               berbeda. Pada suatu ketika, beliau pulang kampung
               dan bertanya kepada seorang ibu yang ada disana.
               “Kenapa Batik ini dinamakan Batik Tanah Liek ?”,
               dan ibu itu pun menjawab bahwa Batik Tanah Liek
               ini  pada  dasarnya  diwarnai  dengan  tanah  dan
               motifnya  diwarnai  dengan  tumbuh-tumbuhan.
               Beliau  lalu  melanjutkan  pertanyaannya  “Tumbuh-
               tumbuhan apa  saja  yang  bisa  diambil  ?”  dan  ibu
               tersebut  melanjutkan  jawabannya  yaitu  gambir,
               rambutan,  pinang,  dan  lain  lain.  Berdasarkan
               informasi  itulah,  bu  Hj.  Wirda  Hanim  mencoba
               mencari tahu pembuatan dan ketahanannya.
               Akhirnya, setelah 10 tahun mencoba, barulah beliau
               mendapatkan  Batik  Tanah  Liek  sesuai  dengan
               contoh yang ada sekaligus telah dipatenkan dengan
               nama “Batik Tanah Liek”. Modal yang dulu pernah
               beliau pinjam dari suaminya, sudah terlunasi berkat
               bantuan  dari  Pertamina  pada  tahun  1997,  bantuan
               pinjaman pertama yang beliau terima.

               Sampai  sekerang,  bu  Hj.  Wirda  Hanim  tetap
               melestarikan  Batik  Tanah  Liek  yang  berada
               dikediaman sekaligus show room beliau yaitu Jalan
               Sawahan  Dalam,  No.  33,  Kota  Padang,  Provinsi

                                                                                                       21
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26