Page 22 - Bahan Ajar Ekonomi Kreatif
P. 22

Produk dan
                                            karya kreatif
                                           yang beragam            1.  Fasilitas   dan     memberikan
                                           dan berkualitas             penghargaan
                                                                   2.  Meningkatkan literasi masyarakat
                                                                   3.  Meningkatkan apresiasi
                                             Produk dan

                                            karya kreatif           1.  Meningktakan  akses  dan  distribusi
                                            yang beragam                terhadap informasi
                                           dan berkualitas
                                                                    2.  Meningkatkan  intesitas  komunikasi
                                                                        penggunaan bahan baku
                 TOKOH EKONOMI KREATIF



                     Hj. Wirda Hanim : BATIK TANAH LIEK PRODUK NAGARI TANAH DATAR

                                                           Pada  tahun  1993,  ketika  Hj.  Wirda  Hanim  mulai
                                                           menghadiri acara adat di desanya, Kecamatan Kenagaria
                                                           Sumanik,  Kabupaten  Tanah  Datar,  Provinsi  Sumatera
                                                           Barat,  ia  memutuskan  memperbanyak  Batik  Tanah  Liek
                                                           karena  testil yang digunakan Datuak dan Bundo Kanduang
                                                           di sini terlihat kusam. dan robek di sana oleh cuaca. Selain
                                                           itu,   karena   usia   kainnya,   berhati-hatilah   saat
                                                           menggunakannya.  Ia  mengetahui  saat  mencari  informasi
                                                           bahwa batik Tanah Liek berhenti dibuat setelah 70 tahun..

                                                           Secara  tegas  Ibu  Hj.  Wirda  Hanim,  dimaksudkan  untuk
                                                           pembaharuan  kain.  Meskipun  dia  tidak  memiliki
                                                           pengetahuan  tentang  batik.  Saat  itu  ia  bertemu  dengan
                                                           seorang guru batik di Institut Seni Rupa (SMSR) di Kota
                                                           Padang, sekarang Politeknik (SMK), yang secara pribadi
               mengunjungi sekolah dan rumahnya, berharap kerjasama. Namun, guru hanya memberi tahu murid-muridnya.
               Meskipun demikian, Ibu Hj. Wirda Hanim tetap membayar, sejak pembelian kain batik dan obat-obatan, namun
               hasil yang diperoleh siswa tersebut tidak memuaskan. Akhirnya Ibu Hj Wirda Hanim mengakhiri kerjasama
               tersebut..
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27