Page 75 - Reforma Agraria Tanah Ulayat
P. 75
kualat. Sebab itu, dicarilah alternatif penyebutan hingga akhirnya
disepakati kata “Senama Nenek” yang mengandung makna “satu
nama dengan nenek Eno.” 55
Masyarakat Adat Kenegerian Senama Nenek dalam
perkembangannya menjadi salah satu kenegerian atau Negeri
dari Pemerintahan Kedatuan Andiko Nan 44. Ia termasuk dalam
daerah konfederasi Rantau Tapung, wilayah hukum Undang Jati,
yang kenegeriannya meliputi daerah; Danau Lancang, Sekijang,
56
dan Senama Nenek sendiri sebagai ibu kota. Dalam salah satu
bahasa pemangku adat di Senama Nenek disebut “Ayigh nan
disawuok, ayigh Muagho Takui, Adat nan dipakai, Adat Muagho
Takui” (Air yang diambil, air [dari] Muara Takus, Adat yang
57
dipakai, Adat [dari] Muara Takus). Yang menegaskan hubungan
antara Senama Nenek dengan Kedatuan Andiko Nan 44, dimana
Kenegerian Muara Takus sebagai pusat pemerintahannya.
Kedatuan Andiko Nan 44 merupakan sistem pemerintahan
berbentuk konfederasi yang mengatur hubungan hukum
masyarakat di tiap-tiap daerah atau Negeri yang menjadi konfe-
58
derasinya. Masing-masing Negeri yang menjadi konfederasi
diwakili oleh seorang Pucuk Andiko. Pemimpin para Pucuk
Andiko dikenal sebagai Raja Pucuk Penghulu Andiko Nan 44 yang
59
bergelar Ninik Datuk Maharaja Dubalai. Detail Kedatuan Andiko
Nan 44 tidak akan dibahas dalam tulisan ini.
55 Wawancara MA, 13 Januari 2021; Wawancara MY, 3 Februari 2021; dan Wawancara S
bersama H, 2 April 2021.
56 Ali Akbar, Op. Cit., hlm. 46.
57 Wawancara S, 2 April 2021.
58 Zainal Abidin (Ed.), Silsilah (Otok Cacau) Ninik Mamak dalam Masyarakat Adat Kampar,
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kampar, [Tanpa Tempat], 2014, hlm. 25.
59 Wawancara SH, 14 Februari 2021. Dan Ali Akbar, Op. Cit., hlm. 45. Wilayah Kedatuan
Kedatuan Andiko Nan 44 meliputi; a. XIII Koto Kampar; 1) Sibiruang, 2) Gunung Malelo/
40 Reforma Agraria Tanah Ulayat