Page 78 - Reforma Agraria Tanah Ulayat
P. 78

merupakan  Pucuk  Negeri dan Pucuk  Adat/Pucuk  Penghulu
           Senama Nenek.
               Pucuk Andiko bertugas memastikan berlangsungnya hukum
           adat  yang  telah  dimufakati  dari Telaga  Undang.  Baik  hukum
           yang  berkaitan  dengan  harkat  martabat  kemenakan,  maupun
           menyangkut persoalan-persoalan harta–termasuk perihal ulayat.
           Di Kenegerian Senama Nenek, tugas Pucuk Andiko itu diteruskan
           oleh Pucuk  Adat/Penghulu  dari masing-masing  daerah: Datuk
           Bendahara Muda di Sekijang, Datuk Bendahara di Danau Lancang,
           dan  Datuk  Bendahara  (sekaligus  Pucuk  Andiko) di Senama
                  63
           Nenek.  Dalam hal ini, Pucuk Adat merupakan pucuk tertinggi
           dalam suatu wilayah negeri adat yang bertugas mengkoordinir
           para  kepala  suku/pucuk  suku di masing-masing  wilayah
           tersebut. 64





















           63    Ali Akbar, Op. Cit., hlm. 46.
           64    Askardi,  “Melawan  Penyingkiran  (Studi  Kasus:  Perkembangan  Pola  Perlawanan
              Masyarakat Adat Kenegerian Senama Nenek pada Masa Orde Baru dan Orde Reformasi
              Terhadap Pendudukan Tanah Ulayat oleh PTPN V di Desa Senama Nenek, Kecamatan
              Tapung  Hulu,  Kabupaten  Kampar,  Riau).”  Tesis  pada  program  Magister  Politik  dan
              Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta,
              2016, hlm. 90-91.


                                               Masyarakat Adat Senama Nenek  43
   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82   83