Page 281 - Memahami dan Menemukan Jalan Keluar dari Problem Agraria Krisis Sosial Ekologi
P. 281

Manila University Press, pp. 27-55, 1990
             ____ dan Nancy Lee. Hutan Kaya, Rakyat Melarat: Penguasaan
                   Sumber Daya dan Perlawanan di Jawa. Terj. Landung
                   Simatupang, Insist Press, Yogayakarta, 2006
             Raharjo, Diah Y dkk. Menanti Perubahan: Potret Kulon Progo
                   di Masa Transisi Politik Otonomi Daerah. Studio Kendil,
                   Bogor, 2005
             Ribot, J.C. dan N. Peluso. A Theory of  Access. Rural Sociol-
                   ogy 68 (2), 2003
             Rosset, Peter, dkk.  Reforma Agraria, Keadilan Sosial dan
                   Pembangunan Berkelanjutan. Dalam  Reforma Agraria:
                   Dinamika Aktor dan Kawasan. STPN, Yogyakarta, 2008
             Sadikin. Struktur Agraria dan Tingkat Pendapatan Masyarakat
                   Pedesaan: Kasus Desa Wanasari, Kabupaten Tabanan,
                   Provinsi Bali. Working Paper,  AKATIGA, Bandung,
                   2005
             Samhadi, Sri Hartati dkk. Petani Berhadapan dengan Kekuasa-
                   an. Kompas, Jumat 11 april 2008
             Santoso, Hery. Perlawanan di Simpang Jalan: Kontes Harian di
                   Desa-Desa Sekitar Hutan di Jawa. DAMAR, Yogyakarta,
                   2004
             Setiawan, Usep. Lahan Abadi Pertanian dan Reforma Agraria.
                   Diakses        dari        http://www.kpa.or.id/
                   index.php?option=com_content&task=view&id=237&Itemid=85
             Shohibuddin, Moh. Gerakan Sosial Pedesaan. Makalah Politik
                   dan Gerakan Agraria, S2 SPD-IPB, 2009
             ____. Memahami Dimensi-dimensi Kemiskinan Masyarakat Adat.
                   Dalam buku  Masyarakat Adat Mengukur Kemiskinan.
                   Jakarta: Aliansi Masyarakat Adat Nusantara, belum ada
                   tahun
             Sitorus, MT Felix et. al.(Peny.). Menuju Keadilan Agraria: 70
                   Tahun Gunawan Wiradi. Yayasan Akatiga, Bandung,
                   2002

             267
   276   277   278   279   280   281   282   283