Page 20 - pdf sinartani 4094-4
P. 20
20 E-paper Edisi 9 - 15 Juli 2025 | No. 4094 Tahun LV GELIA T MILENIAL
Dollipop, Kreasi Unik
Mahasiswa Vokasi IPB
Lima mahasiswa Sekolah Vokasi IPB University
dari Program Studi Teknologi Rekayasa Perangkat
Lunak (TRPL) sukses mengembangkan Dollipop,
sebuah produk Doll Bouquet pertama di Indonesia
yang mengintegrasikan teknologi Augmented
Reality (AR).
P roduk ini tidak hanya dan menyentuh. “Dollipop bukan Nasywa Shafa Salsabila, Marsya Halya dari inisiatif Wirausaha Program
oleh
Sandination
sebuah
Alfrida, dan Anka Luffi Ramdani.
tetapi
menjadi pionir dalam
sekadar
produk,
Dr H Sandiaga Salahuddin Uno,
pengalaman baru bagi para gift
serta
oleh
didukung
memadukan visual fisik
Mereka adalah mahasiswa TRPL
Mahasiswa
dan konten digital, tetapi
Sekolah Vokasi IPB University.
dan
seeker dan memory maker yang
Berangkat dari pemahaman dasar
menghadirkan
juga
cara
Kewirausahaan
bermakna,” ujarnya.
dan
Hubungan
baru
dalam
bahwa
Ia
menyampaikan pesan emosional ingin memberikan hadiah lebih tentang AR yang diperoleh di mata Direktorat Pengembangan Karir,
Alumni IPB University.
kuliah Teknologi Virtual, mereka
menambahkan
melalui hadiah. integrasi AR menjadikan proses menginisiasi proyek ini di bawah “Dukungan ini sangat berharga
Dollipop merupakan buket pemilihan dan desain buket lebih bimbingan dosen Amata Fami, MDs bagi kami untuk mengembangkan
boneka yang menampilkan satu menyenangkan, interaktif, dan dan Faldiena Marcelita, ST, MKom. inovasi dan memperkenalkan
boneka utama dikelilingi oleh realistis. Teknologi AR dalam produk Projek ini juga bagian dari mata kuliah Dollipop ke pasar yang lebih luas,”
boneka kecil. Melalui aplikasi khusus, ini dirancang ramah pengguna Technopreneurship. tutur Marsya Halya Alfrida seperti
pengguna dapat memindai marker cukup dengan menginstal aplikasi Inovasi ini mendapat sambutan dikutip dari laman IPB.ac.id.
tersembunyi pada boneka dan Dollipop, memindai boneka, hangat dari berbagai pihak dan Dollipop menjadi bukti kuat
mengakses berbagai konten digital dan konten digital langsung berhasil meraih posisi Top 10 dalam bagaimana mahasiswa mampu
seperti pesan video, galeri foto, muncul di layar ponsel. Tak perlu program Rocket Youthpreneur melahirkan solusi inovatif yang
musik, dan animasi. keahlian teknis untuk menikmati Bogor. Belum lama ini, mereka juga menggabungkan teknologi,
Muhammad Aqil Musthafa Ar pengalaman ini. mendapat kesempatan pitching kreativitas, dan empati. Produk ini
Rachman, CEO Dollipop menjelaskan, Tim pengembang Dollipop terdiri langsung dengan investor dari bukan sekadar buket boneka, tetapi
inovasi ini memungkinkan peng dari Muhammad Aqil Musthafa Ar Saratoga Investama. simbol revolusi digital dalam industri
alaman personalisasi yang unik Rachman, Nurrizkyta Aulia Hanifah, Program ini merupakan bagian hadiah personal. TPL/ASW/Rz/Yul
Madu Bunga,
Sebar Aroma Manis di Istanbul
“Awalnya saya hanya ingin ribu Lira Turki), atau sekitar Rp24
mencoba, setelah ikut seleksi internal juta. Keikutsertaan Madu dalam
akhirnya terpilih mewakili tim. Saya ajang internasional ini bermula
tidak menyangka bisa bergabung dari informasi yang didapatkan
dengan mereka, tapi saya yakin tidak melalui program internasional
ada yang tidak mungkin,” ujar Madu kampus, hasil kerja sama dengan
penuh semangat. sejumlah universitas di Turki. Rasa
Langkahnya dalam kompetisi penasarannya yang besar membawa
internasional ini tidak mainmain. langkahnya sampai ke Turki.
Ia menjalani persiapan yang Setelah memenangkan
sangat intens bersama tim, mulai kompetisi, Madu berencana untuk
dari mempelajari kasus bisnis terus mengasah kemampuan bisnis
internasional, latihan analisis pasar dan komunikasi internasionalnya. Ia
dan strategi pemasaran global, juga bertekad mengikuti kompetisi
hingga simulasi presentasi dan lain serta memperluas pengalaman
Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh diskusi rutin lintas negara. melalui program magang. Saat ini, ia
mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian Tantangan terbesar yang telah menjalani magang di Diaspora
(Polbangtan) Bogor. Madu Bunga Ningrum, dihadapi adalah perbedaan Unggul, memperkuat jaringan dan
bahasa dan budaya kerja dalam
kemampuan profesionalnya.
mahasiswa Program Studi Penyuluhan Pertanian tim internasional, serta tekanan Kisah Madu Bunga Ningrum
Berkelanjutan semester 4, berhasil meraih Juara waktu untuk mengolah data bisnis bukan hanya menjadi kabar
1 (Champion) pada ajang International Business yang kompleks. Namun semua itu membanggakan bagi keluarga besar
Polbangtan, tetapi juga menjadi
terbayar lunas ketika nama timnya
Case Competition 2025 yang diselenggarakan diumumkan sebagai pemenang. inspirasi nasional. Ia membuktikan
Istanbul University, Turki, awal tahun ini. “Rasanya luar biasa, bangga, bahwa anak petani dari lembaga
dan terharu karena kerja keras kami pendidikan vokasi pun bisa berdiri
ompetisi bergengsi perwakilan dari perguruan tinggi akhirnya membuahkan hasil. Bisa sejajar di panggung dunia.
tingkat dunia ini diikuti vokasi pertanian Indonesia yang mengharumkan nama Indonesia di Dari desa menuju dunia, dari
ratusan mahasiswa berhasil masuk dalam tim lintas kancah internasional adalah peng tanah tumbuh harapan. Kini Madu
dari berbagai negara universitas bersama mahasiswa dari alaman yang tak ternilai,” kata Madu. telah menunjukkan bahwa pertanian
dan menjadi ajang Universitas Indonesia, Universitas Selain mendapatkan sertifikat bukan sekadar mencangkul tanah,
Kadu strategi bisnis Airlangga, Binus University, resmi, tim pemenang juga tapi juga menggenggam peluang
dengan kasuskasus nyata berskala Universitas Pelita Harapan, dan memperoleh hadiah uang sebesar dan menciptakan solusi bisnis global.
global. Madu menjadi satusatunya Prasetiya Mulya. TRY 47.000 (empat puluh tujuh Wsd/Gsh

