Page 46 - MODUL ALGORTIMA DAN PEMROGRAMAN
P. 46
B. Pseudocode
Pseudocode berasal dari kata pseudo dan code, yang artinya kode semu, atau menyerupai
kode program sebenarnya. Itu berarti pseudocode bukanlah kode program yang sebenarnya,
dengan menggunakan suatu bahasa pemrograman tertentu, melainkan menggunakan simbol-
simbol yang mirip/menyerupai kode program yang ditulis dengan menggunakan suatu bahasa
pemrograman tertentu (Rachmat, 2010).
Pseudocode juga dapat didefinisikan sebagai campuran antara bahasa alami manusia dan
bahasa pemrograman. Tanda-tanda ini mirip dengan tanda-tanda bahasa pemrograman tingkat
tinggi seperti pascal, C, atau python. Tidak ada aturan yang jelas untuk menulis pseudocode,
jadi versi apa pun dari pseudocode dapat diterima asalkan instruksinya tidak membingungkan
pembaca. Contoh pseudocode seperti yang ditunjukkan di bawah ini:
PROGRAM Bilangan Terbesar
Program ini berfungsi mencari bilangan terbesar dari dua bilangan yang
diinputkan
ALGORITMA
INIT a,b : integer //bilangan bulat yang akan dijadikan variabel input
READ a
READ b
IF a > b THEN PRINT a
ELSE PRINT b
Walaupun tidak terdapat standar baku mengenai penulisan pseudocode ini, namun untuk
mempermudah dalam penulisan pseudocode selama perkuliahan maka digunakan aturan
berikut:
• Menerima input: READ, GET
• Menampilkan output: DISPLAY, PRINT, WRITE, SHOW
• Aritmatika: +,-,*,/,%,div,sub,mul,min
• Pemberian nilai: ←
• Inisialisasi: INIT, SET
• Memilih: IF ... THEN ... ELSE ... , CASE ...
• Pengulangan: FOR, WHILE
Pada contoh pseudocode sebelumnya terdapat tanda // yang merupakan simbol dari
komentar yang hanya digunakan untuk memberi catatan pada program maupun pseudocode.
1. Fungsi Pseudocode
Menurut (Kaswar et al., 2021), berikut beberapa fungsi dari pseudocode yaitu:
23