Page 58 - E-LKPD Momentum dan Impuls kelas X SMA/MA
P. 58

Berikut ini aplikasi impuls yang dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari:

                          Tumbukan antara dua buah kelereng mencerminkan perubahan momentum,

                            ketika  dua  buah  kelereng  bertumbukan,  gaya  tumbukan  yang  diterapkan
                            dalam  waktu  singkat  menyebabkan  perubahan  momentum  pada  kelereng-

                            kelereng tersebut, dua buah kelereng yang bertumbukan menujukkan adanya
                            impuls (Febiyanti Ansumarwaty dan Ahmad Busyairi, 2021: 519).

                          Mengapa di bagian dalam helm selalu ada gabus/sponnya?
                               Ketika terjadi benturan, misalkan impuls yang dihasilkan oleh helm tanpa

                            spon dan helm dengan spon adalah sama. Tetapi selang waktu kontak antara

                            helm dengan spon lebih lama dibandingkan dengan helm tanpa spon. Hal ini
                            akan menghasilkan gaya impulsif yang lebih kecil. Gaya impulsif yang lebih

                            kecil  akan  memberikan  rasa  sakit  yang  lebih  kecil.  Sehingga  helm  dengan

                            spon akan mengurangi rasa sakit jika terjadi benturan.
                          Mengapa  ketika  kita  membeli  barang  elektronik  baru  seperti TV,  di  dalam

                            kardus TV tersebut pasti ada gabus yang membungkus TV tersebut?
                               Ini dimaksudkan agar ketika kardus TV itu terjatuh atau terbentur sesuatu,

                            waktu  kontak  sampai  mengenai  TV  menjadi  lebih  lama.  Dengan  waktu
                            kontak yang lebih lama, maka gaya impulsif yang dihasilkan akan lebih kecil.

                            Gaya impulsif yang kecil, akan memungkinkan kerusakan TV bisa dihindari.

                          Mengapa pertandingan atau latihan judo selalu diadakan di atas matras?
                               Ketika pejudo dibanting di atas matras atau lantai, impuls yang dialaminya

                            sama. Tetapi karena selang waktu kontak antara punggung pejudo dan matras

                            berlangsung  lebih  lama  daripada  antara punggung  pejudo  dan  lantai,  maka
                            gaya  impulsif  yang  dikerjakan  matras  pada  punggung  lebih  kecil  daripada

                            gaya impulsif yang dikerjakan lantai pada punggung. Akibatnya, pejudo yang
                            dibanting di lantai tidak dapat menahan rasa sakit yang dialaminya.


                        Contoh soal:

                           1.  Berapakah impuls yang bekerja, ketika sebuah bola 2 kg jatuh bebas dari

                               ketinggian 10 m di atas tanah. Kemudian benda tersebut terpantul di lantai
                               sehingga mencapai ketinggian 2,5 m. Jika g = 10 m/s².



                                                              50
   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63