Page 2 - KONEKSI ANTAR MATERI_T4_PUTRI DWI RAMADHANI SYAM
P. 2
• Pengajaran yang Responsif Kultur (culturally responsive pedagogy)
Culturally responsive pedagogy adalah praksis (teori dan aplikasi) Pendidikan
yang menekankan pada keterkaitan antara Pendidikan dan dimensi social budayanya.
Penekanan pada budaya peserta didik dengan konteksinya, tetapi lebih dari itu diharapkan
dapat menjembatani munculnya kesadaran peserta didik terhadap identitas budayanya.
Konsep Pendidikan tanggap budaya berupaya merevitalisasi berbagai artikulasi budaya,
termasuk berbagai aspek kearifan local yang berkembang pada setiap komunitas, untuk
mendukung terselenggaranya Pendidikan yang lebih bermakna.
Culturally responsive pedagogy sejalan dengan konsep Pendidikan Ki Hajar
Dewantara pada mata kuliah filosofi Pendidikan. Menurut Ki Hajar Dewantara Pendidikan
bertujuan menuntun segala kodrat yang ada pada anak -anak agar mereka dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun
sebagai anggota masyarakat. Pendidik hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya
kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan
dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak. Indonesia memiliki potensi kultural
yang dapat dijadikan sebagai sumber belahar. Kekuatan sosio-kultural menjadi proses
“menebalkan” kekuatan kodrat anak yang masih samar-samar.
• Pengajaran Sesuai Level (teaching at the right level)
Teaching at right level (TaRL) adalah pendekatan belajar yang tidak mengacu
pada tingkat kelas melainkan mengacu pada tingkat kemampuan peserta didik Dalam
melaksanakan konsep teaching at the right level (TaRL), pertama guru perlu lebih dahulu
melakukan asesmen. Asesemen ini berfungsi untuk mengetahui karakteristik , potensi dan
kebutuhan peserta didik. Sehingga guru tahu sampai mana tahap perkembangan dan
capaian belajar siswa. Kedua , tahap perencanaan. Hasil dari asesmen tersebut, guru
kemudian dapat menyusun perencanaan proses pembelajarann yang sesuai. Seperti
perangkat ajar apa yang digunakan, metode, hingga pengelompokan siswa sesuai tingkat
kemampuan. Ketiga, tahap pembelajaran. Pada tahap pembelajaran, guru juga perlu
melakukan asesmen berkala dalam rangka mengetahui proses perkembangan yang terjadi
pada siswa. Selain itu, evaluasi pembelajaran di akhir juga merupakan hal yang penting.