Page 4 - Kumpulan Dongeng Sebelum Tidur Untuk Anak
P. 4

4. BURUNG ELANG YANG MALANG

                   Alkisah pada suatu hari seorang peternak menemukan telur burung elang. Dia meletakkan telur

                   burung elang tersebut dalam kandang ayamnya. Telur itu dierami oleh seekor induk ayam yang
                   ada dikandang. Kemudian pada akhirnya telur elang tersebut menetas, bersamaan dengan

                   telur-telur ayam lain yang dierami oleh induk ayam.

                   Elang kecil tumbuh bersama dengan anak-anak ayam yang menetas bersamaan dengannya. Dia
                   mengikuti apa yang dikerjakan oleh anak-anak ayam tersebut, sambil mengira bahwa dia juga

                   adalah seekor ayam. Dia ikut mencakar-cakar tanah untuk mencari cacing dan serangga. Dia

                   menirukan suara ayam, berkotek-kotek dan bermain bersama-sama anak ayam. Kadang dia
                   mencoba mengepakkan sayapnya tapi sekedar untuk meloncat tidak berapa jauh, seperti yang

                   biasa dilakukan oleh anak-anak ayam yang lain. Hari-hari berlalu, tahun berganti sampai
                   akhirnya elang ini cukup tua.

                   Pada suatu hari dia melihat burung terbang tinggi di atas langit. Burung itu terbang melayang

                   dengan megah menantang angin yang bertiup kencang, tanpa mengepakkan sayap. Burung elang
                   tersebut bertanya pada temannya, seekor ayam. “Siapakah itu yang terbang tinggi ?”

                   Temannya menjawab, dia adalah sang burung Elang, raja dari segala burung. Dia adalah mahluk

                   angkasa yang bebas terbang menembus awan, kita adalah mahluk biasa yang tempatnya memang
                   mencari makan di bumi, kita hanyalah ayam. Akhirnya elang ini melanjutkan hidupnya sebagai

                   ayam, sampai akhir hayatnya. Dia tidak pernah menyadari siapa sejatinya dirinya, selain seekor

                   ayam, karena itulah yang dia ketahui dan percaya sejak kecil.



                   5. NABI SULAIMAN DAN SEMUT


                   Sulaiman bin Daud adalah satu-satunya Nabi yang memperoleh keistimewaan dari Allah SWT
                   sehingga bisa memahami bahasa binatang. Dia bisa bicara dengan burung Hud Hud dan juga

                   boleh memahami bahasa semut. Dalam Al-Quran surah An Naml, ayat 18-26 adalah contoh dari

                   sebahagian ayat yang menceritakan akan keistimewaan Nabi yang sangat kaya raya ini. Firman
                   Allah,  Dan Sulaiman telah mewarisi Daud dan dia berkata,  hai manusia, kami telah diberi

                   pengertian tentang suara burung dan kami diberi segala sesuatu. Sesungguhnya [semua] ini

                   benar-benar suatu karunia yang nyata.
                   Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan burung, lalu mereka itu

                   diatur dengan tertib [dalam barisan] sehingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah

                   seekor semut,  hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu agar kamu tidak diinjak
                   oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari.

                   Maka Nabi Sulaiman tersenyum dengan tertawa kerana mendengar perkataan semut itu.

                   Katanya,  Ya Rabbi, limpahkan kepadaku karunia  untuk mensyukuri nikmat-Mu yang telah
                   Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku; karuniakan padaku hingga boleh


                                                                                                               3
   1   2   3   4   5   6   7   8   9