Page 26 - E-Modul Kimia Redoks Kelas X
P. 26
6. Reaksi Autoredoks atau Disproporsionasi
Mungkinkah dalam satu reaksi, suatu unsur mengalami reaksi reduksi dan
oksidasi sekaligus? Satu unsur dalam suatu reaksi mungkin saja mengalami reaksi
reduksi dan oksidasi sekaligus. Hal ini karena ada unsur yang mempunyai bilangan
oksidasi lebih dari satu jenis. Reaksi redoks di mana satu unsur mengalami reaksi re-
duksi dan oksidasi sekaligus disebut reaksi autoredoks (reaksi disproporsionasi).
Bilok Cl dalam Cl 2 (unsur bebas) = 0
Bilok Cl dalam NaCl = -1
Bilok Cl dalam NaClO 3 = +5
3Cl 2(g) + 6NaOH(aq) ⟶ 5NaCl(aq) + NaClO 3(aq) + 3H 2O(l)
0 reduksi -1
0 oksidasi +5
Jadi, Cl mengalami kenaikkan bilok (reaksi oksidasi) dan penurunan bilok
(reaksi reduksi) sekaligus.
C. Rangkuman
1. Bilangan oksidasi adalah suatu bilangan yang menunjukkan ukuran kemampuan
suatu atom untuk melepas atau menangkap elektron dalam pembentukan suatu
senyawa.
2. Aturan Penentuan Bilangan Oksidasi :
Atom H dalam senyawa umumnya memiliki bilok = +1
Atom O dalam senyawa umumnya memiliki bilok = -2
Logam memiliki bilok positif, misalnya logam golongan IA harga biloknya = +1
Atom bebas seperti : O2, N2, F2, Mg, Zn memiliki bilok = 0
Jumlah bilok dalam senyawa = 0
Jumlah bilok dalam ion poliatomik, contoh PO4 3- = muatannya = -3
Bilok ion tunggal, contoh Na+ = muatannya = +1
3. Contoh reaksi redoks diantaranya reaksi kombinasi, reaksi dekomposisi, reaksi
pembakaran, dan reaksi perpindahan.
4. Reaksi autoredok atau disproporsionasi adalah reaksi redoks dimana satu zat
mengalami oksidasi sekaligus mengalami reduksi.
[ 21 ] E-Modul Kimia Berbasis Collaborative Problem Solving Materi Redoks Kelas X