Page 2 - My FlipBook
P. 2
PERTEMUAN 7
Sekolah : SMA Negeri 7 Kupang
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik
Kelas : X
Materi Pokok : Manusia Makhluk Otonom
Sub Materi : Bersikap Kritis terhadap Ideologi & Gaya Hidup yang Berkembang Dewasa ini
Alokasi Waktu : 3 X 35 menit
Pengantar
Dalam hidup modern dewasa ini, kita tidak dapat lepas dari berbagai pengaruh lingkungan, baik itu
paham atau ideologi maupun aliran hidup yang ada dan berkembang saat ini. Terlebih seperti yang dialami
oleh banyak kaum muda sekarang ini, tren apapun bentuknya mulai dari mode, musik, film, sampai pada
berbagai gaya hidup lainnya, hingga perangkat teknologi, tak bisa dilepaskan pengaruhnya bagi kita.
Tingkatan pengaruhnya sangat tergantung pada pada kedewasaan kita dalam menjalani dan menentukan
pilihan. Pada pelajaran ini, kita akan mengamati berbagai pengaruh dari suatu ideologi, aliran/paham, dan
tren-tren yang berkembang saat ini.
Dalam menghadapi berbagai ideologi, paham, dan aliran tersebut, Yesus sudah memiliki sikap
kritis. Yesus tetap pada pilihan-Nya (opsi-Nya), yaitu Kerajaan Allah. Yesus juga pernah dihadapkan
kepada berbagai tawaran yang menggiurkan, seperti jaminan sosial ekonomi, kekuasaan, dan
kesenangan, tetapi Yesus tetap menolaknya (lih. Matius 4: 1-11). Pilihan (opsi) Yesus tetap pada
mewartakan dan memberi kesaksian tentang Kerajaan Allah. Dalam pembahasan ini, kita diajak untuk
membekali diri dengan sikap kritis, sehingga dapat menentukan pilihan dengan benar.
1. Kompetensi Dasar
3.6. Memahami sikap kritis dan bertanggung jawab terhadap pengaruh mass media, ideologi dan
gaya hidup yang berkembang.
4.6. Bersikap kritis dan bertanggung jawab terhadap pengaruh mass media, ideologi dan gaya
hidup yang berkembang.
2. Kegiatan Pembelajaran
A. Mengamati Gaya Hidup, Tren, & Ideologi yang Berkembang di Masyarakat
Bacalah artikel-artikel berikut!
Fenomena K-POP
Merebaknya gaya hidup Korea benar-benar telah mengubah gaya hidup dan jadwal
kegiatan anak dan remaja di Indonesia. Para remaja mulai mengimitasi gaya hidup Korea.
Contohnya, pagi bangun tidur dari kamar mereka sudah terdengar lagu K-Pop terbaru semacam
You and I, IU atau Trouble Maker, Hyun A & Jang Hyun Seung. Meminta dan mendownload
seakan merupakan keasyikan tersendiri bagi mereka. Yang kadang menyebalkan para orang tua
adalah kegilaan pada Korea ini sampai mengorbankan waktu beristirahatnya demi menonton
show, sinema atau drama Korea di internet maupun televisi. Contoh lainnya yaitu, ketika Super
Junior (SUJU) akan mengadakan Konser Super Show 4 di Jakarta, begitu banyak remaja kita yang
rela antri sehari semalam hanya untuk mendapatkan tiket konser itu. Melihat hal semacam ini,
semua orang tua tentulah ingin menyenangkan putra putri mereka. Seperti misalnya, Jono (39),
bekerja pada sebuah perusahaan swasta. Istri Jono hanya seorang ibu rumah tangga. Gaji yang
diterima Jono setiap bulannya hanya cukup untuk membayar cicilan KPR rumahnya, listrik,
telepon, belanja bulanan dan harian, serta untuk membayar kewajiban SPP anak-anaknya.
Beberapa hari sebelum berita hebohnya antrian tiket Konser SUJU di Twin Plaza Hotel, Jono tidak