Page 3 - My FlipBook
P. 3
kalah hebohnya mencari pinjaman uang untuk bisa memenuhi keinginan putrinya membeli tiket
Konser. Seperti yang kita ketahui harga tiket Konser Super Show 4 untuk kelas Junior Sky Seat
sebesar Rp 500 ribu, kelas Super Sky Seat Rp 1 Juta, Junior VIP Seat Rp 1,4 juta, Super Box,
serta Super Fest Rp 1,7 juta dan kelas Super VIP Seat Rp 2 Juta.
Fenomena K-Pop dan Drama Korea di negeri ini memang tak bisa terbendung lagi. Salah
satu bukti anak muda Indonesia terjangkit K-Pop, yaitu dengan dibanjirinya antrian penjualan tiket
konser boyband asal Korea, Super Junior, oleh anak muda kita yang dikabarkan tiket sudah ludes
terjual pada tanggal (7/4/2012). Lidah para remaja lincah melafalkan bahasa Korea dari setiap lirik
lagu K-Pop. Akibatnya banyak remaja berminat belajar bahasa Korea secara intensif. Fashion dan
penampilan gaya Korea memiliki banyak pengikut di Indonesia.
Hal yang mengagetkan lagi, penggemar K-Pop begitu fanatik. Contohnya, Nadhila (18),
remaja asal Bekasi, saking cintanya kepada band Korea pernah nekat memburu personel band
asal Korea, X5, di Bandara Soekarno-Hatta.“ Saya sampai lemas dan kehilangan kata-kata,” kata
Nadhila menggambarkan perasaannya ketika berjabat tangan dengan Haewon, personel X5.
Belum puas, Nadhila menguntit X5 hingga ke hotel tempat mereka menginap. Ceritanya cukup
dramatis. Ia menyamar sebagai wartawan agar bisa menembus barikade pengamanan hotel.
Bersama rombongan wartawan, Nadhila berhasil menemui X5 di lobi hotel. Saking senangnya, ia
menjerit keras. “Semua kaget dan menoleh ke arah saya,” kenang Nadhila, yang kini menjadi
personel Ladyschool, coverband Afterschool asal Korea. (www.entertainment.kompas.com).
Ideologi
Johan adalah penduduk sebuah negara sosialis di Afrika yang dikuasai oleh satu partai
negara, PPR (Partai Persatuan Rakyat). PPR dan negara itu mempunyai ideologi resmi yang
menuntut kepercayaan pada kepemimpinan PPR demi menciptakan masyarakat baru yang lebih
sejahtera. Johan bekerja penuh semangat sebagai wartawan muda sebuah harian PPR itu. Agak
kebetulan ia sampai ke daerah yang agak terpencil untuk membuat suatu reportase. Ternyata
daerah itu terancam kelaparan yang akut: persediaan pangan sudah habis sama sekali, anak-anak
di desa sudah mulai meninggal. Tetapi yang mengagetkan Johan adalah bahwa pimpinan PPR
setempat mencoba menutup-nutupi malapetaka itu, padahal mereka sendiri hidup dengan berfoya-
foya.
Waktu laporannya disampaikan kepada pimpinan redaksi, dikatakan bahwa malapetaka itu
tidak boleh diberitakan. Waktu Johan mendesak terus agar diambil tindakan bantuan, ia malah
diancam kalau terus mencampuri urusan itu. Tetapi Johan tidak dapat melupakan orang-orang
sebangsa yang sedang mati kelaparan, yang dikorbankan oleh sebuah elite politik yang sudah
terlalu korup. Matanya mulai terbuka oleh kekorupan moral dalam negaranya. Ia masih melihat
satu jalan terbuka, yakni mempublikasikan laporannya ke luar negeri. Publikasi itu akan memaksa
pemerintahnya berbuat sesuatu, karena pemerintah sedang merundingkan pinjaman luar negeri
yang tidak akan diperolehnya, kalau bencana kelaparan itu dibiarkan begitu saja. Tetapi kalau ia
nekat melakukan itu, ia akan dianggap pengkhianat dan tentu saja keselamatan dirinya dan
keluarganyapun terancam. (sumber: etika dasar-franz magnis suseno)
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini! UNTUK DIKERJAKAN & DIKIRIMKAN!
1. Budaya atau gaya hidup apa saja yang sedang melanda dunia remaja, baik di perkotaan
maupun di pedesaan saat ini?.
2. Ideologi atau pandangan hidup apa saja yang sedang berkembang saat ini?.
3. Tren, isu atau masalah-masalah sosial apa saja yang sedang melanda dunia sekarang ini?.
4. Bagaimana dampak ketiga hal tersebut di atas bagi remaja?.
5. Bagaimana menyikapi semua hal tersebut di atas?.