Page 2 - My FlipBook
P. 2

PERTEMUAN 3

                       Sekolah       : SMA Negeri 7 Kupang
                       Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik
                       Kelas         : X/1
                       Materi Pokok  : Manusia Makhluk Pribadi
                       Sub-materi    : Kesetaraan Laki-laki dan Perempuan
                       Alokasi Waktu : 3 × 35 menit

                       A. KOMPETENSI DASAR
                         Memahami diri yang memiliki kemampuan dan keterbatasan.

                       B. TUJUAN
                         1. Menjelaskan  bentuk-bentuk  pelanggaran  terhadap  martabat  perempuan  yang
                            sering terjadi dalam masyarakat kita.
                         2. Menjelaskan ajaran Gereja tentang sifat saling melengkapi dalam relasi antar laki-
                            laki dan perempuan.
                         3. Menjelaskan  ajaran  Kitab  Suci  (Alkitab)  tentang  kesetaraan  laki-laki  dan
                            perempuan (Kitab Kejadian 2:18-23).
                         4. Menuliskan refleksi tentang kesetaraan laki-laki dan perempuan.
                         5. Membuat doa syukur sebagai ungkapan syukur atas jati dirinya sebagai laki-laki
                            dan perempuan yang saling melengkapi dan sederajat.

                       C. MATERI
                                 Laki-laki  dan  perempuan  diciptakan  semartabat  dan  sederajat.  Keduanya
                         diciptakan menurut citra Allah: diciptakan menurut gambar dan rupa Allah yang satu
                         dan sama (Kejadian 1:26-27). Lebih dari itu, mereka dianugerahi kepercayaan dan
                         kesempatan  yang  sama  untuk  mengambil  bagian  dalam  karya-Nya  yang  agung.
                         Mereka  dipanggil  untuk  membangun  persekutuan  (communio)  dan  bekerja  sama
                         dalam  pengelolaan  dunia  dan  seisinya  serta  pelestarian  generasi  umat  manusia
                         (Kejadian 1:31).
                                 Laki-laki  dan  perempuan  saling  melengkapi  (relasi/hubungan  yang  bersifat
                         komplementer, bukan oposisi). Sifat korelatif itu sangat jelas dalam bentuk pria dan
                         wanita.  Tetapi  juga  kelihatan  dalam  seluruh  kemanusiaannya,  seperti:  perasaan,
                         cara  berpikir,  dan  cara  menghadapi  kenyataan,  termasuk  Tuhan.  Tuhan
                         mengatakan: “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan
                         penolong baginya, yang sepadan dengan dia” (Kejadian 2:18).
                                 Pria  dan  wanita  diciptakan  Tuhan  untuk  saling  melengkapi,  untuk  menjadi
                         teman hidup dan “rekan kerja Allah”. Pria saja tidaklah lengkap. Untuk menyatakan
                         bahwa  wanita  sungguh-sungguh  merupakan  kesatuan  dengan  pria,  maka  Tuhan
                         menciptakan wanita itu bukan dari bahan lain, tetapi dari tulang rusuk pria itu.
   1   2   3   4   5   6