Page 4 - My FlipBook
P. 4
gadis yang amat cantik jelita. Banyak para raja dan pangeran yang ingin
meminangnya, tetapi seorang pun tidak ada yang diterima.
Akhirnya, para raja saling berperang di antara sesamanya. Dayang
Sumbi pun atas permintaannya sendiri mengasingkan diri di sebuah bukit
ditemani seekor anjing jantan, yaitu Si Tumang. Ketika sedang asyik menenun
kain, torompong (torak) yang tengah digunakan menenun kain terjatuh ke
bawah bale-bale. Dayang Sumbi karena merasa malas, terlontar ucapan tanpa
dipikir dulu, dia berjanji siapa pun yang mengambilkan torak yang terjatuh bila
berjenis kelamin laki-laki, akan dijadikan suaminya, jika perempuan akan
dijadikan saudarinya. Si Tumang mengambilkan torak dan diberikan kepada
Dayang Sumbi. Akibat perkataannya itu Dayang Sumbi harus memegang teguh
sumpah dan janjinya, maka ia pun harus menikahi si Tumang. Karena malu,
kerajaan mengasingkan Dayang Sumbi ke hutan untuk hidup hanya ditemani si
Tumang. Pada malam bulan purnama, si Tumang dapat kembali ke wujud
aslinya sebagai dewa yang tampan, Dayang Sumbi mengira ia bermimpi
bercumbu dengan dewa yang tampan yang sesungguhnya adalah wujud asli si
Tumang. Maka Dayang Sumbi akhirnya melahirkan bayi laki-laki yang diberi
nama Sangkuriang. Sangkuriang tumbuh menjadi anak yang kuat dan tampan.
Suatu ketika Dayang Sumbi tengah mengidamkan makan hati
menjangan, maka ia memerintahkan Sangkuriang ditemani si Tumang untuk
berburu ke hutan. Setelah sekian lama Sangkuriang berburu, tetapi tidak
nampak hewan buruan seekorpun. Hingga akhirnya Sangkuriang melihat seekor
babi hutan yang gemuk melarikan diri. Sangkuriang menyuruh si Tumang untuk
mengejar babi hutan yang ternyata adalah Celeng Wayung Hyang. Karena si
Tumang mengenali Celeng Wayung Hyang adalah nenek dari Sangkuriang
sendiri maka si Tumang tidak menurut. Karena kesal Sangkuriang menakut-
nakutisi Tumang dengan panah, akan tetapi secara tak sengaja anak panah
terlepas dan si Tumang terbunuh tertusuk anak panah. Sangkuriang bingung,
lalu karena tak dapat hewan buruan maka Sangkuriang pun menyembelih
tubuh si Tumang dan mengambil hatinya. Hati si Tumang oleh Sangkuriang
diberikan kepada Dayang Sumbi, lalu dimasak dan dimakannya. Setelah Dayang
Sumbi mengetahui bahwa yang dimakannya adalah hati si Tumang, suaminya
sendiri, maka kemarahannya pun memuncak serta-merta kepala Sangkuriang
dipukul dengan sendok yang terbuat dari tempurung kelapa sehingga terluka.
Sangkuriang ketakutan dan lari meninggalkan rumah. Dayang Sumbi
yang menyesali perbuatannya telah mengusir anaknya, mencari, dan
memanggil-manggil Sangkuriang ke hutan memohonnya untuk segera pulang,
akan tetapi Sangkuriang telah pergi. Dayang Sumbi sangat sedih dan memohon
kepada Sang Hyang Tunggal agar kelak dipertemukan kembali dengan anaknya.
Untuk itu, Dayang Sumbi menjalankan tapa dan laku hanya memakan tumbuh-
tumbuhan dan sayuran mentah (lalapan). Sangkuriang sendiri pergi
mengembara mengelilingi dunia. Sangkuriang pergi berguru kepada banyak
pertapa sakti, sehingga Sangkuriang kini bukan bocah lagi, tetapi telah tumbuh