Page 2 - My FlipBook
P. 2

PERTEMUAN 4

                       Sekolah       : SMA Negeri 7 Kupang
                       Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik
                       Kelas         : X/1
                       Materi Pokok  : Manusia Makhluk Pribadi
                       Sub-materi    : Keluhuran Manusia sebagai Citra Allah
                       Alokasi Waktu : 3 × 35 menit

                       A.  Kompetensi Dasar
                          Mamahami diri yang memiliki kemampuan dan keterbatasan.

                       B.  Tujuan
                          1. Menjelaskan sebab-sebab munculnya tindakan diskriminasi dan sikap fanatisme dalam
                            hidup manusia.
                          2. Menjelaskan  ajaran  Gereja  dalam  buku-buku  dokumen  Gereja  yang  mengajarkan
                            tentang keluhuran martabat manusia sebagai citra Allah.
                          3. Menjelaskan ajaran Kitab Suci (Alkitab) tentang keluhuran manusia sebagai citra Allah.
                          4. Menjelaskan  keistimewaan  manusia  sebagai  citra  Allah  dibandingkan  dengan  ciptaan
                            Allah lainnya.

                       C.  Materi
                              Kata citra mungkin lebih tepat kita artikan sebagai gambaran. Yang menggambarkan.
                          Kalau kita mirip dengan ibu kita, itu tidak berarti kita sama dengan ibu kita. Tetapi dengan
                          mirip  ini  mau  menggambarkan  sesuatu,  bahwa  pada  diri  kita  entah  itu  fisiknya,
                          karakternya, sifat-sifatnya ada kesamaan dengan ibu dan kesamaan ini bukan dalam arti
                          yang sebenarnya, tetapi merupakan gambaran dari ibu. Hasil karya, entah itu seni atau
                          yang lainnya dapat menggambarkan si penciptanya. Demikian pula makhluk yang disebut
                          manusia  itu,  dapat  dikatakan  sebagai  gambaran  atau  citra  si  penciptanya,  yaitu  Allah
                          sendiri.
                              Manusia  diberi  kuasa  untuk  menguasai  alam  ciptaan  lain.  Menguasai  alam  berarti
                          menata,  melestarikan,  mengembangkan,  dan  menggunakannya  secara  bertanggung
                          jawab.
                              Karena  manusia  diciptakan  sebagai  citra  Allah,  manusia  memiliki  martabat  sebagai
                          pribadi: Ia bukan hanya sesuatu, melainkan seseorang. Ia mengenal diri sendiri, menjadi
                          tuan atas diri sendiri, mengabdikan diri dalam kebebasan, dan hidup dalam kebersamaan
                          dengan orang lain, dan dipanggil membangun relasi dengan Allah, pencipta-Nya.
                              Persaudaraan sejati adalah persaudaraan yang dihayati atas dasar persamaan kodrat
                          sebagai sesama ciptaan Tuhan dan persamaan kodrat sebagai citra Allah.
                              Persaudaraan sejati tidak membedakan orang berdasarkan agama, suku, ras, ataupun
                          golongan,  karena  semua  manusia  adalah  sama-sama  umat  Tuhan  dan  sama-sama
                          dikasihi Tuhan. Maka, setiap orang yang membenci sesamanya ia membenci Tuhan.

                       D.  Lembar Kerja Siswa (LKS)
                          1. Mengamati kasus pelanggaran terhadap martabat manusia
                            Bacalah cerita berikut ini dengan teliti!
   1   2   3   4