Page 3 - My FlipBook
P. 3

KEKERASAN MELAWAN KELEMBUTAN

                                Sudah sejak Mei 2006, suasana negara yang baru merdeka empat tahun lalu itu
                            kacau.  Rumah-rumah  penduduk  hancur  terbakar  dan  sarana  transportasi  yang  vital
                            seperti jembatan, putus. Namun, yang paling jelas akibat kekacauan itu adalah jumlah
                            pengungsi yang semakin meningkat. Menurut Salvator Soares, pemimpin redaksi suara
                            Timor,  jumlah  pengungsi di  berbagai daerah  mencapai 130  ribu orang,  di Dili  sendiri
                            jumlahnya lebih dari 80 ribu orang.
                                Sudah  sejak  awal  terjadi  pergolakan,  Gereja  menunjukkan  posisinya.  Mereka
                            meminta  pemerintah  dan  rakyat  Timor  Leste  menghentikan  kekerasan.  Mereka  juga
                            mengajak umat untuk berdoa demi tercapainya perdamaian di bumi Timur Leste. “Gereja
                            Timor  Leste  mengutuk  kekerasan  yang  menyebabkan  kematian  banyak  orang  dan
                            membuat mereka harus meninggalkan rumah mereka.” Demikian isi siaran pers yang
                            dikeluarkan  Pastor  Dominggus  Soares  kepada  media  di  kantor  Keuskupan  Dili,  pada
                            akhir Mei 2006.
                                Kekerasan tidak dapat dilawan dengan kekerasan. Ini juga ditekankan oleh Pastor
                            Aniceto Maia. Di depan para pengungsi yang mengikuti perayaan ekaristi di Gereja St.
                            Antonio Motael, ia menyerukan homilinya. “Kita tidak bisa menjawab kekerasan dengan
                            kekerasan. Aksi kekerasan terjadi karena sikap keras dibalas dengan kekerasan pula.”
                            Untuk  menghentikan  kekerasan,  ia  meminta  dengan  kelembutan.  “Kita  sepatutnya
                            membalas kekerasan dengan cinta dan kebenaran”, demikian homilinya. “Inilah saatnya
                            bagi orang-orang Timor Leste untuk saling memaafkan,” demikian homili Uskup Dili Mgr.
                            Alberto  Ricardo  da  Silva  di depan  umat,  ketika  situasi semakin  memburuk.  “Lupakan
                            penjarahan dan pembakaran. Kita harus belajar dari kekerasan ini supaya tidak terjadi
                            lagi di masa mendatang.”
                            Jawablah pertanyaan di bawah ini! (UNTUK DIKERJAKAN & DIKIRIMKAN)
                            1.  Apa pesan dari cerita kekerasan melawan kelembutan?.
                            2.  Tulislah contoh kisah/cerita tentang  melawan kekerasan dengan kelembutan?.
                            3.  Bagaimana peran Gereja terhadap kekerasan yang terjadi di Timor Leste?.

                          2. Mendalami teks Kitab Suci
                            Bacalah teks Kitab Suci tentang orang Samaria yang murah hati (Lukas 10:25-37) dan
                            jawablah pertanyaan di bawah ini! (UNTUK DIKERJAKAN & DIKIRIMKAN)
                            a.  Apa  yang  dimaksud  dengan  manusia  diciptakan  sebagai  gambar  Allah  atau  citra
                               Allah?.
                            b.  Apa keunggulan manusia dibandingkan citra Allah yang lainnya?.
                            c.  Berdasarkan teks di atas siapa yang dimaksud dengan saudara?.
                            d.  Bagaimana  pandanganmu  dengan  pernyataan  bahwa  semua  manusia  satu
                               saudara?.
                            e.  Mengapa  manusia  disebut  bermartabat  luhur?.  Di  mana  letak  keluhuran
                               martabatnya?.
                            f.  Apa  konsekuensi  kedudukan  manusia  yang  bermartabat  luhur  dalam  relasinya
                               dengan Sang Pencipta dan dalam hubungannya dengan sesama?.
                            g.  Sikap  dan  tindakan  apa  saja  yang  perlu  dikembangkan  dalam  rangka  menjunjung
                               tinggi keluhuran martabat manusia?.
   1   2   3   4