Page 11 - witan_dan_negeri_arana
P. 11

Witan bersandar pada pohon
                       yang menolongnya dari arus

                       sungai tadi. Daun-daunnya
                       yang lebar memayunginya.

                       Kemudian, Witan memeluk
                       erat pohon itu.



                       “Kakek Pohon, aku lelah

                       sekali.  Bajuku basah, bekalku
                       hilang. Tapi, aku belum juga

                       menemukan Bawang Tiwai.
                       Apa yang harus kulakukan?”































                                                                                                1
                                                                                              11
                                                                                              1 1 1
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16