Page 7 - witan_dan_negeri_arana
P. 7
Witan pergi ke sungai, lalu ke kaki bukit.
Namun, ia belum juga menemukan Bawang Tiwai.
Sementara, kondisi Nenek makin parah.
Nenek demam dan lukanya berubah warna.
“Aku khawatir dengan nenekmu, Witan.
Beberapa hari tak kulihat ia bergiat di kebun,
ternyata nenekmu sakit parah!” ujar Bibi Witan.
Ia datang menjenguk Nenek bersama Paman.
“Pergi saja ke Hutan Arana, Witan! Tanaman
obat yang kau cari mungkin ada di sana.
Kami akan menjaga Nenek,” ujar Paman.
◆◆◆
7 7 7