Page 56 - Ziarah Ketanah Jawara
P. 56

“Tapi, di sini kita tidak bisa berenang karena banyak karang.”

                 “Tenang, kita ke sebelah kanan dari sini ada pantai berpasir
         yang  bisa  dipakai  untuk  berenang  dan  bermain.  Tapi,  jangan  jauh-

         jauh, harus perhatikan batas aman berenang!”

                 “Kalau mau tantangan, kamu bisa juga menyewa banana boat
         atau melakukan tracking menuju puncak karang. Tantangan banana

         boat  akan  menguji  adrenalinmu  melawan  air  dan  riaknya  ombak.

         Sementara  itu,  kalau  kamu  tracking  kamu  harus  melewati  anak
         tangga  yang  sempit  dan  berkelok,  namun  tantangan  itu  akan

         tergantikan dengan pemandangan indah yang bisa kita saksikan dari
         puncak karang. Anak Gunung Krakatau pun bisa kita saksikan sambil

         menikmati suara deburan ombak dan semilir angin laut.”
                                         ***

                 Potongan ikan kakap berbalut tepung  yang digoreng dengan

         kering sehingga menghasilkan rasa gurih dan renyah disiram dengan
         bumbu  asam  manis  yang  lezat  menambah  selera  makan  siangku.

         Belum lagi sajian udang saus tiram dan kerang rebus saus mentega
         membuat  perut  dan  mulutku  tak  mampu  berkompromi  untuk

         menolak  aneka  menu  ikan  laut  yang  tersaji.  Selama  empat  hari  di
         Cilegon, siang inilah porsi makan yang paling banyak. Untung saja

         aku  ingat  sabda  Rasulullah  saw,  “Makanlah  sesudah  lapar  dan

         berhentilah  sebelum  kenyang.”  Hampir  saja  dalil  itu  aku  lupakan,
         walau  perut  sudah  terasa  kenyang,  tetapi  mulut  masih  siap  untuk

         melahap menu yang tersaji.


                                          45
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61