Page 27 - Tugas 2. Nurul Lilik Afidah ,SMAN 4 Kediri_Neat
P. 27
BAB 1
Pemantik XA
(b). Oksigen, biasanya dari udara ( 1/5 bagian udara adalah oksigen) tetapi dapat juga berasal
dari bahan kimia yang bereaksi sambil menghasilkan oksigen. Oksigen inilah yang
nantinya
bersenyawa (bereaksi) dengan bahan bakar, jika suhu mencapai tinggi tertentu. Tanpa
oksigen, kebakaran tidak dapat terjadi.
(c ). Kalor yang cukup mengakibatkan suhu naik mencapai suhu tertentu yang disebut suhu
penyulutan (ignition temperature). Di bawah suhu ini reaksi oksidasi disertai cahaya tidak
dapat terjadi. Sekali reaksi terjadi, energi kalor yang ditimbulkan oleh reaksi, biasanya
sudah mencukupi untuk mempertahankan reaksi, yang berarti mempertahankan
kebakaran, sampai bahan bakar atau oksigen habis.
Ketiga faktor tersebut di atas disebut sebagai “Segitiga api”. Berdasarkan konsep segitiga
api, maka untuk memadamkan apiadalah menghilangkan salah satu (atau lebih dari satu)
dari ketiga faktor yang memungkinkan api itu ada, yaitu:
(1). Menghentikan pasokan bahan bakar
(2). Menurunkan suhu sampai di bawah suhu penyulutan
(3). Menghentikan pasokan oksigen Bila di laboratorium terjadi kebakaran, harus segera
diatasi dengan cara seksama dan jangan panik. Gunakan alat pemadam kebakaran
yang telah disediakan.
Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Jika baju/pakaian yang terbakar, korban harus merebahkan dirinya sambil berguling-guling.
Jika ada selimut tutuplah pada apinya agar cepat padam. Jangan sekali-kali membiarkan
korban berlari-lari karena akan memungkinkan terjadinya kebakaran yang lebih besar.
b. Jika terjadi kebakaran kecil, misalnya terbakarnya larutan dalam gelas kimia atau dalam
penangas, tutuplah bagian yang terkena api dengan karung atau kain basah.
c. Jika terjadi kebakaran yang besar, gunakan alat pemadam kebakaran. Kemudian sumber-
sumber yang dapat menimbulkan api, misalnya listrik, gas, kompor, agar segera dimatikan
dan
jauhkan bahan-bahan yang mudah terbakar.
d. Jika terjadi kebakaran karena zat yang mudah terbakar (pelarut organik) untuk mematikan
jangan menggunakan air, karena hal itu akan menyebabkan apinya lebih besar dan menyebar
mengikuti air. Untuk mematikannya gunakanlah pasir atau tabung pemadam kebakaran.
(https://www.safetyshoe.com/penanganan-kebakaran-di-laboratorium/)
c. Cara Mencegah Terjadinya Kebakaran di Laboratorium
Berikut adalah beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk mencegah terjadinya kebakaran di
laboratorium:
1, Menyimpan bahan-bahan yang mudah terbakar di tempat yang aman dari sumber nyala api.
2. Menggunakan wadah yang tepat untuk menyimpan atau menuang bahan cair yang mudah
terbakar.
3. Jangan biarkan sampah (contohnya kertas yang tidak terpakai) menumpuk dan
membakarnya di tempat sembarangan
4. Semua pintu keluar bebas dari bahan-bahan yang mudah terbakar.
5. Pastikan semua kabel dan peralatan listrik tidak rusak.
6. Jangan memberi beban berlebih pada sirkuit (rangkaian) listrik.
27
Bahan Ajar Kelas X semester 1