Page 17 - E-Modul Berbasis Masalah Pada Materi Sistem Pertahanan Tubuh_Neat
P. 17
B. MEKANISME SISTEM PERTAHANAN TUBUH
2 . P e r t a h a n a n S p e s i f i k ( A d a p t i f )
2 . P e r t a h a n a n S p e s i f i k ( A d a p t i f )
Antibodi
1) Struktur Antibodi
1) Struktur Antibodi
1) Struktur Antibodi
Umumnya, molekul antibodi berbentuk seperti huruf Y. Struktur dasar
antibodi terdiri dari dua rantai berat (heavy chain) dan dua rantai ringan (light
chain) yang identik dihubungkan den an ikatan disulfida (S-S). Molekul ini
dapat dipecah menjadi tiga fragmen oleh enzim proteolitik, sebagai berikut.
Dua fragmen dengan susunan yang sama (rantai berat dan rantai ringan)
atau disebut fragmen Fab yang dibent uk oleh domain termin l-N.
Satu fragmen yang terdiri dari rantai berat saja atau fragmen Fc yang
dibentuk oleh domain terminal-C.
Fragmen Fab dengan antigen binding site (situs pengikatan antigen/paratop)
berfungsi untuk mengikat antigen sedangkan fragmen Fc tidak memiliki
kemampuan dalam pengikatan antigen. Namun dapat bersifat sebagai
determinan antigen, serta befun si sebagai efektor sekunder yang
menentukan sifat biologis dari imuno globulin tersebut (Alviameita &
Puspitasari, 2020).
Molekul antibodi memiliki ciri
khusus yaitu terdapat
perbandingan urutan asam
amino dari berbagai molekul
imunoglobulin. Hal ini
menunjukkan bahwa
imunoglobulin terdiri dari
berbagai copy folding unit
sekitar 100 asam amino, yang
masing-masing membentuk
struktur serupa yang
independen yaitu lipatan
imunoglobulin
G a m b a r 5 . S t r u k t u r A n t i b o d i
(immunoglobulin fold).
S u m b e r : S M A , B . B , 2 0 2 1
Pada domain terminal-N, setiap polipetida memiliki variasi yang berbeda,
sedangkan domain lainnya memiliki urutan kons tan. Pembentuk domain ini
disebut daerah variabel (V region), sedangkan yang terakhir adalah daerah
konstan (C region) seperti pada Gambar 5. Di sisi lain, perbandingan urutan
daerah V menunjukkan bahwa variabilitias tidak terdistribusi secara merata,
namun terkonsentrasi dalam tiga wilayah atau daerah hypervariable
(Alviameita & Puspitasari, 2020).
1 0